Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 11.50. sekarang di kamar asrama cowok sedang ada aldi, iqbal, dan ozy. Aldi pun luka – lukanya di kompres oleh ozy. Aldi pun meringis terus.
“awwww.....bang
sakit..” kata aldi meringis
“di,
kamu jujur ya sama abang” kata iqbal
“jujur
apa, bang? Aww” tanya aldi sambil meringis karena luka – lukanya di bersihkan
oleh ozy
“sebenarnya
yang ngelakuin ini kak zahra, kan?” tanya iqbal
“bukan,
bang” jawab aldi
“aldi. Jawab
yang jujur” paksa iqbal
“i..iya,
bang. Kak zahra yang ngelakuinnya” kata aldi akhirnya
“apa
mungkin karena aku bilang – bilang sama kalian semua jadinya kak zahra bales
dendamnya ke aldi” kata iqbal
“udahlah
gak usah di pikirin, bal” kata ozy
“tapi
kan kasihan aldinya, zy” kata iqbal.
“di,
maaf ya. Gara – gara abang kamu jadi kayak begini” kata iqbal menyesal.
“gak
papa, bang” kata aldi
“kak
zahra bener – bener udah keterlaluan. Ini gak bisa di biarin. Dia harus di
keluarin dari sekolah.” Kata iqbal.
“tapi
kan, bal. Kamu masih sakit” kata ozy
“biarin.
Daripada saudara – saudara kita kena imbasnya. Dia harus bener – bener di
keluarin” kata iqbal.
Lalu iqbal pun pergi ke ruangan bundanya.
Disana bundanya lagi bersantai karena jam ngajarnya sore jadi dia bersantai
dulu. Ketika dia lagi asyik – asyiknya bersantai ada yang mengetuk pintu.
TOK....TOK...
“ya,
silahkan masuk. Pintunya nggak dikunci” kata bu okky.
“mama...”
panggil iqbal
“aduh..iqbal
kamu kok ke kantor mama. Kamu kan masih sakit, sayang” kata mamanya yang
menuntun iqbal untuk duduk
“ma,
aldi, ma” kata iqbal
“aldi
kenapa, sayang?” tanya bu okky
“katanya
aldi dia di bikin babak belur sama kak zahra sama seperti kak zahra bikin iqbal
babak belur, ma” kata iqbal
“APA????”
teriak bu okky
“iya,
ma. Aldi ada di kamar. Sama ozy lagi di kompres” kata iqbal
“ya udah
kamu ke kamar, bal. Kamu biar mama antar sekalian mama mau ngeliat keadaannya
aldi. Nanti setelah jam pulang sekolah mama akan bener – bener ngeluarin dia
dari sekolah. Padahal dia udah mama skors tapi tetep aja masuk. Dasar emang tuh
anak bandelnya minta ampun melebihi kamu, bal” kata bu okky panjang lebar
ketika di jalan menuju kamar asrama iqbal
“kok
kejelekkan iqbal di ungkit – ungkit mulu sih, ma” protes iqbal
“iya,
iya sayang. Mama nggak akang ngungkit – ngungkit lagi..” kata bu okky.
Tak lama kemudian iqbal dan bu okky pun
sampai di kamar asrama mereka. Dan bu okky terkejut apa yang di alami oleh aldi
lebih parah daripada yang dialami sama iqbal.
“ya,
ampun aldi. Ini lebih parah daripada iqbal” kata bu okky
“aldi
gak papa kok, tan” kata aldi
“gak
papa gimana sih, sayang. Muka kamu penuh luka begini. Jangan – jangan perut
kamu juga” kata bu okky
“gak
kok, tan. Beneran deh” kata aldi.
“coba
tante liat” kata bu okky
“gak
usah, tan. Perut aldi gak kenapa – napa, kok.” Kata aldi “awww..” kata aldi
meringis ketika tangannya mengenai bagian perut yang di tonjok oleh suruhannya
zahra.
“ya
ampun aldi ini mah lebih parah daripada iqbal. Zahra emang bener – bener udah
keterlaluan” kata bu okky yang sudah bener – bener marah
Di jam yang sama tetapi di kelas 12 IPA 2
lebih tepatnya kelasnya Kiki, Gita, Febby, dan Sivia. Di sana sedang
berlangsung pelajaran Matematika.
“Ki,
kamu ngerti gak?” tanya gita yang duduk sebangku sama kiki
“ngerti,
git. Kenapa emangnya? Kamu nggak ngerti?” tanya kiki
“iya
nih, ki. Aku masih kurang ngerti” balas gita
“oh
kalau yang ini begini caranya” kata kiki sambil mengajarkan gita yang masih
belum ngerti
“sekarang
udah ngerti, kan?” tanya kiki
“iya,
ki. Makasih banget lho” kata gita
“iya”
jawab kiki seadanya.
“ih,
pelajarannya lama banget sih” kata sivia yang duduk di belakang kiki
“vi,
inget. Sekarang kita udah kelas 12 sebentar lagi kita UN. Harus mikirin
pelajaran donk, vi. Jangan kayak begini terus. Kalau begini terus kamu nggak
bakalan lulus” kata febby
“iya,
iya febby” kata sivia.
Sedangkan di kelas 11 IPA 2 yaitu
kelasnya Ify, Gabriel, Shilla, dan Alvin sedang berlangsung pelajaran Bahasa
Inggris
“hhh..bosan
banget. Lama banget sih istirahat yang ke – 2” keluh ify
“hush,
fy. Nanti si bapak denger lho” kata shilla
“iya,
iya, shill” kata ify
“ya udah
dengerin si bapak ngomong” kata shilla
“iya...iya”
kata ify
#Bersambung#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar