Minggu, 27 Mei 2012

Berpetualang Bersama Sahabat Part 9


            Setelah acha, keke, dan oik selesai memasak kiki, aldi, dan bastian pun langsung makan. Karena tadi iqbaal sudah makan kotak bekalnya jadinya dia tidak ikut makan bersama mereka. Iqbaal hanya tidur – tiduran di tenda saja. Ketika mereka telah selesai makan mereka pun langsung mandi, karena hari juga sudah sore. Anak – anak coboy junior mandi ber dua – dua. Kiki – iqbaal mandi barengan, bastian – aldi juga mandi barengan. Sedangkan yang cewek acha, keke, dan oik langsung mandi bertiga. Pada saat mereka mandi mereka pun bertemu dengan geng forever yang ingin mandi. Deva, obiet, dan ray mandi barengan. Begitu pun dengan ify, olivia, dan nova juga mandi barengan. Ozy yang memang sedang sakit tidak ikut mandi, hanya badannya saja yang di lap dan juga mengganti pakaiannya.

“wuuiizz....ketemu orang songong, nih” ejek ray

“heh, jaga ya omongan lu” ujar iqbaal yang tadinya mau menonjok ray tetapi di halangin sama kiki. Deva pun hanya diem aja. Semenjak kejadian di rumah iqbaal dia tidak berani lagi mengejek iqbaal dan teman – temannya.

“woy, dev. Kenapa sih lu diem aja. Bantuin kita ngejek mereka donk.” Ujar ray yang udah mulai kesal sama deva. Deva pun langsung memasuki kamar mandi dan membanting pintu kamar mandi.

“woy, dev. Tungguin kita donk.” Teriak obiet

“kenapa tuh anak” ujar ray ke ray

“nggak tahu. Tuh anak kayak gitu terus. Lagi ada masalah kali” ujar obiet

“haha....kasian deh. Di tinggalin nih, ye.... yuk ah, baal. Mandi” ujar kiki sambil mengejek genk forever

“sialan banget sih loe” ujar obiet sambil berteriak

“kita yang sialan??bukannya kalian, ya” ujar iqbaal balik mengejek sebelum masuk kamar mandi.

            Setelah terjadi perdebatan itu mereka pun lalu memasuki kamar mandi. Dan mandi. Sejak kejadian di kamar mandi itu mereka terus saja menanyai perihal deva yang tiba – tiba saja ngambek. Mereka pun sangat heran dengan tingkahnya. Kini di tendanya deva hanya bisa berdiam diri, sedangkan ray dan obiet dari tadi terus – menerus bertanya kepada deva ada apa dengannya. Ozy yang tadi sedang tidur pun langsung terbangun. Melihat ada suatu masalah yang terjadi kepada teman – temannya.

“dev, lu kenapa sih. Dari tadi kayaknya sikap lu berubah. Padahal tadi siang aja kamu biasa – biasa aja sama kita. Ada masalah ya, kamu?? Kalau kamu ada masalah kita akan coba bantu. Mungkin saja kita bisa cari jalan keluarnya?” ujar ray

“nggak, kak. Deva nggak apa – apa. Makasih perhatiannya” ujar deva cuek

“dev, kamu kok cuek begini sih. Biasanya juga kamu nggak secuek ini. ada apa sih, dev” ujar obiet yang kalin ini membujuk deva supaya mau berbicara yang sejujurnya

“hhh....ada apaan sih. Kok ribut banget sih” ujar ozy yang terbangun dari tidurnya

“aduh, zy. Maaf ya gara – gara kita kamu jadi bangun” ujar deva

“emang ada apa sih?” tanya ozy. Raut wajah deva pun kembali cemberut

“gak apa – apa kok, zy. Deva kayaknya lagi ada masalah” ujar ray

“kak, ada masalah apa? Kalau ada masalah cerita ke kita semua. Semoga kita bisa nyari solusinya” ujar ozy

“udah, zy. Kakak nggak apa – apa. Kakak Cuma agak pusing aja, kok. Beneran.” Ujar deva

“beneran nih, dev. Kamu Cuma pusing aja. Kalau begitu kamu istirahat aja, deh.” Ujar ray.

“nggak usah deh, kak. Deva mau keluar aja cari udara segar dulu, ya.” Ujar deva

“tapi kamu bener – bener nggak papa, nih” ujar ray yang khawatir

“beneran deh, kak. Ya udah deva keluar dulu, ya” ujar deva

“kamu hati – hati, ya. Kalau emang pusing kamu balik aja ke tenda” ujar ray

“iya, kak. Makasih perhatiannya.

            Lalu setelah ngomong begitu deva pun pergi ke depan laut dan menikmati pemandangan. sebenarnya tenda - tenda–mereka ini berada persis di depan hampara lautan dan di belakangnya berupa hutan. Deva sebenarnya sedang memikirin suatu hal mengenai coboy junior dan juga genknya forever. “kalau kak ray tahu aku sama anak – anak coboy junior udah baikan gimana, ya” ujar deva dalam hati. Sambil memikirkan hal itu deva pun melamun. Tiba – tiba ada priwitan dari panitia dan mereka pun menyuruh semuanya untuk berkumpul. Deva yang mendengar suara priwitan yang tiba – tiba saja begitu menjadi kaget dan segera berlari ke depan api unggun dimana semua teman – temannya berkumpul.

“lho? Ozy kenapa? Lagi sakit?” tanya panitia kepada ozy

“iya, kak. Ozy dari tadi pas baru sampai saja badannya udah panas. Ozy emang gampang sakit. Dia nggak kuat hawa dingin” ujar ray.

“ya sudah ray cepat bawa ozy ke tenda perawatan biar dapet perawatan dari anggota PMR. Ada anak PMR yang menjaganya kok” ujar panitia

“ih, wow. Anak yang suka ngejekin kita ternyata nggak kuat sama dingin, lho teman – teman. Haha....” ujar iqbaal sambil mengejek ozy

“diem lu. Nggak usah banyak bacot.” Ujar ray marah. Sambil menuntun ozy ke tenda perawatan. Kakak panitia pun tidak dapat berbuat apa – apa.

“ya, semuanya walaupun salah satu diantara kita ada yang sakit. Kakak akan tetap melangsungkan acara ini. hmm....acara ini hanya untuk hiburan semata. Jika diantara kalian ada yang mau nyanyi silahkan. Ada yang mau main bass atau gitar atau alat musik lainnya silahkan. Kakak – kakak panitia bawa semua alat musik. Kecuali drum, kami tidak membawanya. Jika ada yang mau main drum di ganti sama tam tam saja, ya. Ayo siapa yang mau nyanyi duluan” ujar kakak panitia

“saya, kak.” Ujar deva mengangkat tangan.

“ya, deva. Silahkan” ujar kakak panitia.

“saya akan menyanyikan sebuah lagu. Dan lagu ini saya persembahkan buat orang yang sangat suka. Dia juga ada disini bersama kita. Dia juga sudah menjadi pacarku. Saya akan menyanyikan lagu aitakatta yang versi indonesianya. Sebenarnya lagu ini dinyanyikan oleh girlband yang berasal dari jepang, yaitu akb48. Arti dari aitakatta sendiri adalah ingin bertemu. Aku sayang kamu. I love you.” Ujar deva panjang lebar. Lalu ia pun langsung menyanyikan sebuah lagu untuk seseorang yang sangat ia cintainya yang memang sudah menjadi pacarnya. Siapa lagi kalau bukan keke.

Aitakatta! Aitakatta! Aitakatta! YES!
Aitakatta! Aitakatta! Aitakatta! YES!
denganmu....


bersepeda aku menanjaki bukit itu
sekuat tenaga ku kayuh pedalnya
angin pun mulai menghembus kemejaku
ku m'rasa masih kurang cepat


akhirnya kusadari
p'rasaan sebenarnya
ingin jalani sejujurnya
hanya di jalan ini ku akan terus berlari


jika ku suka, kan ku katakan suka
tak kututupi, kukatakan sejujurnya
jika ku suka, kan ku katakan suka
dari hatiku, terbuka ku katakan


Aitakatta! Aitakatta! Aitakatta! YES!
Aitakatta! Aitakatta! Aitakatta! YES!
denganmu....


peluh mengalir di wajahku tak ku seka
aku ingin tampil apa adanya
di bawah cah'ya pohon-pohon
jalan pintas menuju musim panas


ku tak pandai ungkapkan
dalam kata-kata
lurus ku jalani hidupku
dengan caraku ku akan terus berlari


kamu berharga lebih dari siapa pun
walau kau tolak tak akan ku sesali
kamu berharga lebih dari siapa pun
tadinya ku ingin ungkapkan rasa ini


jika ku suka, kan ku katakan suka
tak kututupi, kukatakan sejujurnya
jika ku suka, kan ku katakan suka
dari hatiku, dengan tulus kukatakan


Aitakatta! Aitakatta! Aitakatta! YES!
Aitakatta! Aitakatta! Aitakatta! YES!
denganmu....


Aitakatta!

            Setelah selesai menyanyi deva pun kembali ke tempat teman – temannya. Dia pun di serbu pertanyaan – pertanyaan dari semua teman – temannya soal siapa pacarnya itu.

“aideh, deva. Siapa nih pacarnya. Wah, gw ketinggalan nih. Tadinya sih gw mau nembak olivia. Tapi olivia kayak gitu. Tomboy abis” ujar ray nyeplos yang dibalas tatapan tajam oleh olivia

“lho? Emang bener kan liv. Kamu itu tomboy abis” ujar ray yang menjawab tatapan tajam dari olivia

“ngeselin banget sih lu, kak” ujar olivia

“ayo selanjutnya siapa?” ujar kakak panitia.

“saya, kak” ujar iqbaal sambil mengangkat tangannya

“baik, silahkan” ujar kakak panitia

“baik. Saya akan menyanyikan sebuah lagu yang saya persembahkan khusus untuk ayah saya. Walaupun ayah saya tidak berada disini bersama saya. Tapi saya yakin rasa kasih sayang ayah saya untuk saya lebih besar. Saya akan membawakan lagu takkan nakal lagi. Silahkan menyaksikan” ujar iqbaal

Hari ini hati ku sedih air mata jatuh di pipi
Hari ini hati ku sedih aku menangis lagi
Maafkan aku... karena aku... buat papah sedih
Aku kan selalu ingat pesan mu turuti nasihatmu

Ku berjanji takkan nakal lagi kesalahan tak kan ku ulangi (aaaa....aaaa...uuuuu)
Tapi tolong jangan marah lagi jangan lah marah papah.. (aaaa....aaaa...uuuuu)
Ku berjanji takkan nakal lagi kesalahan tak kan ku ulangi (aaaa....aaaa...uuuuu)
Tapi tolong jangan marah lagi seyumlah  papah.. (aaaa....aaaa...uuuuu)

Maafkan aku karena aku buat papah sedih...
Aku kan selalu ingat pesanmu...
Turuti nasihatmu....


Ku berjanji takkan nakal lagi kesalahan tak kan ku ulangi (aaaa....aaaa...uuuuu)
Tapi tolong jangan marah lagi jangan lah marah papah.. (aaaa....aaaa...uuuuu)

Ku berjanji takkan nakal lagi kesalahan tak kan ku ulangi (aaaa....aaaa...uuuuu)
Tapi tolong jangan marah lagi senyumlah papah... (aaaa....aaaa...uuuuu)



Ku berjanji takkan nakal lagi kesalahan tak kan ku ulangi (aaaa....aaaa...uuuuu)
Tapi tolong jangan marah lagi jangan lah marah papah.. (aaaa....aaaa...uuuuu)

Ku berjanji takkan nakal lagi kesalahan tak kan ku ulangi (aaaa....aaaa...uuuuu)
Tapi tolong jangan marah lagi senyumlah papah  (aaaa....aaaa...uuuuu)

“sekian dan terima kasih” ujar iqbaal

            Satu persatu semuanya maju ke depan ada yang menyanyikan lagu, bermain gitar, dan lain sebagainya. Malam semakin larut. Mereka pun menuju ke tenda masing – masing. Ozy pun yang sudang agak sehat kembali lagi ke tendanya dan tidur bersama teman – temannya.

“lho, zy. Kok kamu kesini. Bukannya di tenda perawatan aja” ujar ray

“udahlah, kak. Ozy juga udah nggak papa. Nggak usah terlalu ngehawatirin ozy kayak gitu. Ozy juga bisa jaga diri kok” ujar ozy

“beneran nih. Kamu udah makan belum?” tanya ray

“udah kok, kak. Tadi di suapin sama kakak panitia” ujar ozy

“ya udah kamu tidur duluan gih. Istirahat” ujar ray

“nggak mau. Kalau kalian tidur, baru ozy ikutan tidur” ujar ozy

“eh, sepertinya kita harus kasih pelajaran deh ke anak – anak coboy junior. Ya, kalaupun kita nggak bisa ngasih pelajaran ke semua anak – anak coboy junior minimal si iqbaal yang kita kasih pelajaran. Di coboy junior kan dia yang paling sok kalau ngerjain kita. Padahal kan kiki yang paling tua. Tapi dia yang paling sok” ujar obiet

“boleh juga usulmu, biet. Kira – kira kita kasih mereka pelajaran apa.” Ujar ray. Sebenarnya sih deva udah tidur jadi tidak mendengar perbincangan yang mereka bicarakan. Tapi ray, ozy, dan obiet tidak menyadari kalau deva itu sudah tidur duluan.

“eh, dev. Kasih usul donk. Kita mau ngerjain si iqbaal. Kira – kira dia pantas di kasih pelajaran apa, nih” ujar ray, ketika ray menengok ke arah deva ternyata devanya sudah tertidur lelap sekali.

“ya elah tuh anak main molor aja” ujar obiet

“udahlah, biet. Kecapekan mungkin deva nya” ujar ray

“jadi gimana nih, kak. Kita ngerjain iqbaal gimana caranya nih” ujar ozy

“mendingan begini aja. Ini mah usul aku, ya. Kalau menurut aku. Kalau si iqbaal lagi sendirian kita tarik dia kedalam hutan. Kan di dalam hutan tuh ada kali, nah di depan kali persis ada batu besar. Terus kita dorong – dorong si iqbaal biar tuh kepalanya terbentur sama batu besar itu. Biar aku sama kak ray yang ngerjain tugasnya. Gimana?” ujar ozy sambil bertanya kepada teman – temannya

“hmm....zy, apa nggak terlalu kejam” ujar ray

“udahlah, kak. Dia juga kan sering berbuat kejam sama kita” ujar ozy

“oke. Jadi gw sama deva nggak usah ikutan?” tanya obiet

“nggak usahlah, biet” ujar ray

“gimana kalau kita kerjain rencana kita ini besok. Itupun kalau dia sendirian” ujar ray

“oke deh, kak. Ya udah yuk tidur” ujar ozy

#Bersambung#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar