Selasa, 01 Mei 2012

Persahabatan & Persaudaraan Part 13





       Jam pulang sekolah sudah tiba, ketika Bastian sampai di kamarnya dia begitu terkejut ketika melihat Aldi babak belur lebih parah daripada yang di alami oleh iqbal.

“ya ampun, bang. Ini parah banget. Lebih parah daripada yang dialami sama bang iqbaal” kata bastian

“udahlah, bas. Aku gak papa. Tadi sama kak ozy udah di kompres sama di kasih salep yang punya mas iqbaal” kata Aldi

“tapi gak langsung sembuh juga kali, di. Sembuh itu butuh proses” kata ozy

“udahlah, kak. Aldi gak papa” kata Aldi

“ya udah kamu istirahat aja. Di pakai untuk tidur aja” kata ozy

“kamu juga, baal. Tidur. Kamu juga masih sakit, kan?” kata ozy

“kamu sendiri, zy. Kamu juga kan masih sakit” kata iqbaal

“aku udah gak papa kok, baal” kata ozy

“kalian berdua tidur aja” kata ozy

“kka, mereka demam” kata ozy ketika megang kening mereka berdua yang sudah tidur

“kompres aja lagi, kak” kata cakka

“tapi gak ada air dinginnya. Sedangkan kalau di kompres harus pakai air dingin” kata ozy

“minta sama mama aja kali, kak” kata bastian

“gak usah lah, bas” kata ozy

“terserah kakak lah” kata bastian

       Di salah satu kamar asrama yang di tempati oleh kesha, sheila, oik, olivia, dan keke. Mereka baru saja nyampe. Dan mereka sekarang sedang ngobrol – ngobrol. Biasalah anak – anak.

“kak kesha, emang bener ya kak aldi di bikin babak belur sama kak zahra?” tanya oik

“bener sih. Tapi kok kamu tahu?” tanya + jawab kesha

“tadi aku ketemu sama kak cakka dia bilang begitu” jawab oik

“emang bener ya, kak?” tanya keke

“iya” jawab kesha

“barusan sih cakka sms gw. Katanya  kak iqbaal nyesel gitu” kata sheila

“nyesel kenapa?” tanya olivia

“katanya gara – gara kak iqbaal bilang – bilang jadinya kak zahra balas dendam ke aldi” kata sheila

“kita semua kan sebagai saudara di saat duka ataupun suka siap saling melindungi, kan?” tanya oik

“iya. Apalagi kan ada mama – papa kita yang selalu melindungi kita kapanpun dan dimanapun dan sebandel – bandelnya kita. Kita nggak meleebihi kak zahra

“iya tuh betul. Di keluarga kita itu yang bandel kan Cuma kak ozy, kak iqbaal, kak ray, kak obiet, kak aldi, sama kak deva aja kan” kata oik

“iya. Lagipula sebandel – bandelnya mereka nggak sampe keterlaluan kok. Nggak sampe bikin orang lain menderita.” Kata olivia

“iya tuh bener” kata sheila

       Di ruangannya bu okky sedang bersantai, dia sedang minum teh ditemani dengan sekaleng biskuit. Dan karenaa jam pulang sekolah sudah tiba akhirnya dia pun memanggil zahra untuk ke ruangannya.

“panggilan kepada zahra damariva. Siswi kelas 8-1. Siswi yang berasrama di kamar putri no 14 diharapkan kehadirannya di ruangan kepala sekolah universitas. Sekali lagi panggilan kepada zahra damariva. Siswi kelas 8-1. Siswi yang berasrama di kamar putri no 14 diharapkan kehadirannya di ruangan kepala sekolah universitas. Diharapkan kehadirannya segera.” Kata bu okky memanggil zahra lewat speaker

Tak berapa lama zahra pun datang ke ruangan bu okky.

“maaf, bu. Ibu manggil saya?” tanya zahra

“iya, ibu manggil kamu” jawab bu okky

“ada apa ya, bu. Kok ibu manggil saya?” tanya zahra

“zahra, ibu bener – bener marah sama kamu dan kecewa sama kamu atas apa yang telah kamu perbuat kepada anak – anak dan keponakan – keponakan saya” kata bu okky marah

“lho? Emangnya salah saya apalagi, bu?” tanya zahra

“gak usah berlagak pura – pura deh kamu” marah bu okky

“kamu kan yang bikin aldi babak belur sama halnya kamu bikin iqbaal babak belur” kata bu okky marah

“mampus deh gw” batin zahra

“dengan sangat amat terpaksa ibu mengeluarkan kamu dari sekolah. Jika kamu tidak ibu keluarkan dari sekolah ibu gak tahu siapa lagi yang akan kamu bikin babak belur” kata bu okky kecewa

“bu...please, bu jangan keluarkan saya donk, bu. Berikan 1 kesempatan lagi bu untuk saya. Saya janji gak akan berbuat seperti ini lagi” kata zahra memelas

“maaf, zahra. Ibu sudah nggak bisa memberikan keringan untuk kamu lagi. Kamu sudah membuat ibu kecewa yang sudah memberikan kepercayaan kepada kamu” kata bu okky

“dan sekarang juga kamu bereskan baju – baju dan perlengkapan kamu yang lainnya. Setelah itu kamu bisa keluar dari sekolah ini. ibu akan bikin surat untuk satpam supaya kamu bisa keluar. Dan ibu juga akan ngirim surat untuk orang tua kamu. Biar orang tua kamu itu tahu sikap dan sifat kamu itu seperti apa disini. Ibu udah angkat tangan ngurus kamu” kata bu okky

“baik, bu” kata zahra pasrah

       Setelah zahra keluar dari ruangan bu okky dia pun membereskan semua perlengkapannya. Teman – teman sekamarnya sampai heran di buatnya.

“lho, kak. Kamu mau kemana kok beres – beres sih?” tanya cahya

“gw di keluarin dari sekolah. Dan loe semua gak usah sok perhatian sama gw” kata zahra marah

“lho? Emang siapa yang perhatian sama loe. Gw malah seneng kok kalau loe di keluarin dari sekolahan ini. mungkin bukan hanya gw. Tapi semuanya bakalan seneng kalau loe di keluarin dari sekolahan ini” kata cahya

“iya. Kita semua seneng kok kalau loe di keluarin dari sekolahan ini” kata ourel + osa

“sialan banget sih loe semua” kata zahra kesal yang sudah membereskan semua barang bawaannya

“hahaha...” tawa cahya + osa + ourel

       Zahra pun berjalan keluar asrama. Dia sangat kesal kepada semuanya apalagi terhadap bu okky yang sudah mengeluarkannya dari sekolah. Dan dia takut ketahuan oleh orang tuanya. Karena sebentar lagi orang tuanya bakalan tahu sifat dan sikapnya selama ini. dan kemudian dia meng – sms angel yang juga memiliki sifat dan sikap yang sama seperti zahra.

--Via SMS—

“kak angel. Ini aku zahra” Zahra

“ada apa, ra?” angel

“sekarang zahra udah di keluarin, kak dari sekolahan. Sekarang giliran kakak untuk bikin mereka semua sengsara. Sekarang itu udah menjadi tugas kakak untuk bikin mereka semua sengsara. Sekarang itu semua bukan lagi menjadi tugas zahra, kak” zahra

“jadi, kamu udah di keluarin ra. Dari sekolah. Terus habis ini kamu mau nerusin sekolah dimana?” angel

“ya, kalau orang tua aku tahu aku gak bakalan di sekolahin lagi. Aku pasti bakalan di kawinin sama orang tua aku. Orang tua aku sifatnya begitu, kak” zahra

“ouh. Ya sudah. Jadi sekarang ini menjadi tanggung jawab kakak ya, ra” angel

“iya, kak. Sekarang zahra serahin tugas itu ke kakak. Ya udah sekarang zahra mau pulang dulu, kak” zahra

       Di salah satu kamar asrama putri lebih tepatnya kamar asrama oik, keke, kesha, olivia, dan sheila. Mereka sedang mengobrol – ngobrol.

“eh, eh semuanya barusan ourel sms gw. Katanya kak zahra udah di keluarin dari sekolahan” kata oik

“wah, bagus banget tuh. Senegnya” kata sheila

“berarti udah gak ada yang bisa ganggu kita lagi” kata olivia

“et....et. bukan berarti kak zahra udah di keluarin dari sekolahan gak ada yang bisa ganggu kita lagi. Inget lho kak angel, kak sion, sama kak daud kan punya sikap dan sifat yang gak beda jauh sama kak zahra” kata oik

“iya, ya” kata olivia.

Tiba – tiba ada suara yang memanggil oik dan kesha lewat speaker

“panggilan kepada sarasefeika kesha ratuliu dan oik cahya ramadlani siswi kelas 6-3 dan 5-2. Yang berasrama di asrama putri no 13 harap segera datang ke ruangan kepala sekolah SD Internasional School. Sekali lagi panggilan kepada sarasefeika kesha ratuliu dan oik cahya ramadlani siswi kelas 6-3 dan 5-2. Yang berasrama di asrama putri no 13 harap segera datang ke ruangan kepala sekolah SD Internasional School. Diharapkan kedatangannya segera.” Kata bu winda lewat speaker

“aduh, mama ada apaan ya kok manggil kita” kata kesha

“gak tahu, kak. Kesana aja yuk” ajak oik

“ya udah” kata kesha

       Kemudian kesha dan oik pergi keruangan ibunya, di ruangannya bu winda sedang minum teh ditemani oleh sekaleng biskuit. Tiba – tiba dia dikagetkan oleh dobrakan pintu.

“astagfirullah. Kalian ini bikin mama kaget aja” kata bu winda kaget

“hehe...maaf, ma” kata kesha

“mama ada apaan sih manggil kita?” tanya oik

“lho? Kemaren siapa yang mesen baju. Ini bajunya udah ada” kata bu winda

“mana, ma” kata oik + kesha

“wah, ma bagus banget. Liat deh, ik” kata kesha sambil memamerkannya kepada oik


“iya, bagus kak. Liat deh punya oik juga bagus, kan?” tanya oik sambil memamerkannya juga



“lah. Kan kita mesen model sama warna yang sama. Jelas aja bajunya sama – sama bagus” kata kesha

“hehehe....” cengir oik

“ya udah ya, ma. Kita ke kamar dulu. Asalamu’alaikum” kata kesha

“wa’alaikumsalam” kata winda menjawab salam mereka

Dan kemudian mereka pun kembali ke kamar asrama.

“kesha, oik. Kalian kenapa dipanggil sama tante winda?” tanya sheila

“ini” kata oik + kesha sambil memamerkan bajunya


“iya deh tahu yang punya baju baru” sindir keke

“hahaha...” tawa mereka bersama.
#Bersambung#


Tidak ada komentar:

Posting Komentar