Selasa, 29 Mei 2012

Berpetualang Bersama Sahabat Part 15


           Malamnya setelah makan malam bersama terlihat anak – anak coboy junior di tendanya juga terlihat oik, acha, dan juga keke yang sedang berada di tenda bersama coboy junior.

“eh, ternyata obiet itu nggak sejahat yang kita bayangkan, lho???” ujar acha

“maksud lu, cha” ujar kiki

“iya, dia tadi sempet bilang sama gw. Dia itu emang suka nyolot sama anak laki – laki apalagi sama kalian. Tapi kalau udah di depan cewek obiet itu lembut banget. Nggak kasaran yang cowok rata – rata” ujar acha

“kira – kira tu anak kenapa ya bisa kayak begitu” ujar aldi

“iya. Katanya dia tuh punya adik cewek. Jadi dia nggak berani nyakitin cewek. Katanya takut imbas ke adiknya atau ke mamanya dia bilangnya sih begitu ke aku” ujar acha

“kalau lu, baal” ujar kiki

“ih...sorry banget. Gw enek ngeliat tuh anak terus. Sekelompok lagi” ujar iqbaal kesal sembari tiduran

“lu kan yang bikin dia sakit seharusnya lu minta maaf ke dia.” Ujar oik sinis

“tapi gw kagak sengaja” bentak iqbaal

“ah. Terserah deh. Aku balik ke tenda aja” ujar oik

“gw juga mau ke tenda nggak mau ngeliat muka dia” ujar acha sambil menunjuk muka iqbaal

“udah, baal. Sebaiknya kalian minta maaf deh. Daripada ntar masalahnya tambah panjang” ujar kiki

“nggak mau. Mereka duluan yang cari masalah” ujar iqbaal

“terserah deh. Abang nggak mau ikut campur lagi” ujar kiki

“keke nih pasti romantis sama yayangnya” ujar bastian menggoda

“apaan sih” ujar keke mukanya pun memerah

“mukanya merah tuh, ke” ujar iqbaal

“mana? Kagak ada jerawatnya” ujar keke sambil mengaca

“maksud kita itu bukan merah karena jerawat. Tapi muka lu memerah karena kita godain. Hahay...” ujar iqbaal yang masih tetap menggoda.

“udah deh....ah” ujar keke malu – malu

“udah...udah, ah....kasian tuh kekenya” ujar kiki

“terus lu sama olivia gimana, bas” ujar kiki

“ya, dia nggak seperti yang kita sangka. Walaupun dia suka bersekongkol sama forever untuk menjelek – jelekkan kita atau bahkan menghina – hina kita. Dia itu kan cewek tomboy tapi anehnya manja banget kayak cewek feminim lah. Ya, mirip oik lah tingkahnya. Tapi bedanya oik itu nggak manja” ujar bastian

“wah, seru tuh bas deket – deket sama cewek manja” ujar aldi

“seru gimana. Yang ada gw nya ribet” ujar bastian

            Tak beda jauh dengan coboy junior. Di tenda anak – anak forever pun sedang membicarakan hal yang sama. Disana juga terlihat ify dan olivia

“ray, lu gimana sama iqbaal” ujar ify

“udah deh, kak. Nggak usah nanya – nanyain dia lagi. Ray muak denger nama dia di sebut – sebut. Kenapa coba harus se kelompok sama dia” ujar ray

“wah....seru tuh ray sekelompok sama iqbaal” ujar deva

“seru gimana?” ujar ray

“lu belum tahu aja sifat aslinya iqbaal, ray. Dia itu anaknya asyik diajak bercanda, manja. Rame, yang paling penting dia itu baik dan juga care” ujar deva

“karena lu sepupunya. Jadi lu tahu watak aslinya” ujar ray kesal

“pokoknya lu harus jagain iqbaal. Kalau sampai ada apa – apa sama iqbaal gw gak bakalan ampunin lu, kak” ujar deva

“ngapain juga gw harus jagain dia” ujar ray

“udah. Kenapa jadi berantem” ujar ify

“kamu dev sama keke gimana” ujar ify

“oh ya, dev. Maksudnya iqbaal ke kamu sekelompok sama pacar sendiri apa??? Lu sama keke pacaran” ujar ray dan bertanya sama deva

“nggak kok. Deva nggak pacaran” ujar deva mengelak

“dev, udah deh jujur aja” ujar ify

“beneran deh” ujar deva

“kak, waktu di tenda perawatan aja waktu kak iqbaal sakit. Ozy liat kak deva sama kak keke itu kayaknya romantis banget. Apalagi kak keke suka ngibur kakak trus nenangin kakak. Kayaknya tuh romantis banget. Masa iya romantis begitu dibilang nggak pacaran” ujar ozy

“oke....oke....gw jujur. Gw sama keke udah pacaran” ujar deva

“jadi lagu yang waktu itu lu persembahin untuk keke” ujar ray

“iya, kak. Judulnya aja aitakatta yang artinya ingin bertemu” ujar deva

“iya deh” ujar ray

“udah dari kapan lu pacaran sama keke, dev” ujar ify

“seminggu sebelum kita pergi kesini. Gw beruntung banget punya sepupu kayak iqbaal. Dia tahu yang nyomblangin gw sama keke” ujar deva

“udah deh nggak usah bawa – bawa nama dia lagi. Enek gw dengernya” ujar ray

“ya udah nggak usah di denger kenapa” ujar ify

“ah, terserah kakak aja” ujar ray

“trus lu gimana, biet sama acha” uja ify. Sebenarnya obiet udah tidur dari tadi tapi pada nggak sadar

“biet” panggil ray lalu menengok ke arah belakang

“jiah...ni anak udah langsung molor aja. Dasar kebo” keluh ray

“udahlah, ray. Kecapekan kali si obiet” ujar ify

“kamu liv sama bastian gimana” ujar ify

“aneh orangnya” ujar olivia

“tadi kakak liat kamu manja – manjaan sama dia” ujar ify

“apaan sih, kak. Nggak” ujar olivia

“kak ray cemburu tuh” ujar deva

“apaan sih, deva. Gw kaga cemburu” ujar ray

“kalau nggak cemburu kok merah sih pipinya, kak” ujar deva

“deva....” geram ray

“iya...iya...piss, kak” ujar deva

“udah pada tidur gih. Udah jam 10 nih. Gw sama olivia ke kamar dulu, ya. Mau tidur. Kasian si nova juga udah tidur. Yuk, liv” ujar ify

“iya, kak” ujar deva

“jangan lupa sebelum tidur do’a sesuai kepercayaan masing – masing, ya” ujar ify

“iya kak ify yang bawel” ujar deva

“enak aja, lu. Udah di kasih tahu juga” ujar ify

“iya. Sono gih” ujar ray

“ya udah kakak balik dulu” ujar ify

            Pagi pun menjelang. Dan jam telah menunjukkan pukul  8 pagi. Panitia pun mengumpulkan mereka semua setelah sarapan.

“baik, semuanya permainan akan segera di mulai. Di permainan yang kali kalian hanya akan mengukur kekompakkan kalian. Jadi disinilah kalian dituntut untuk menyusun kekompakan kalian agar lebih matang. Karna nanti di permainan yang terakhir kalian benar – benar  harus memiliki rasa percaya dengan teman sekelompok  kalian masing - masing, karna kalian akan dilepas untuk melakukan sesuatu.
Disetiap permainan, kalian harus kumpulkan banyak – banyak  bendera, karna bendera itu akan membantu kalian dalam perjalan malam nanti.  Kalian paham” ujar kakak panitia

“pa, kita harus mengikuti perlombaan itu secra berurutan ato gmna pa???” tanya ray

“begini anak – anak. Untuk sekarang ini kalian boleh pilih permainan 1 atau permainan 2 dulu yang akan kalian ikuti. Tapi permainan ke 3 dan ke 4 kalian harus melakukannya secara bersamaan. Oke. Sekarang kalian boleh mencari permainannya dengan menyusur jalan dari kanan atau kiri. Kalian boleh pilih salah satu dari kedua jalan itu. Kalian paham.” Ujar kakak panitia.

 “paham, kak” ujar semuanya

            Mereka semua pun berpencar. Kelompok 1, 2, 3, dan 4 ke arah kiri, sedangkan kelompok 5, 6, dan 7 ke arah kanan. Permainan pertama yang harus di lalui adalah jembatan angker. Mereka harus mengumpulkan bendera sebanyak – banyaknya. Di tantangan yang pertama mereka harus meniti / melewati tali dan tidak boleh sampai jatuh. Dan tantangan yang kedua adalah melewati sungai berlumpur dengan menggunakan hanya 3 balok kayu. Jika mereka tidak hati – hati mereka akan jatuh dan bermandikan lumpur.

*Kelompok 1*Kelompok Beruang*Kiki-Ozy*

“ah, melewati tali mah gampang. Aku biasa kayak gini sama anak – anak di desa” ujar kiki

“beneran, bang. Bisa nih” ujar ozy.

“tenang, zy. Abang duluan, ya.” Ujar kiki. Kiki pun mulai melewati tali itu pelan – pelan tapi pasti. Akhirnya dia nyampe juga.

“sekarang giliran kamu, zy” ujar kiki

“ah...ah..bang, takut” ujar ozy ketakutan

“pelan – pelan, zy..” ujar kiki. Ozy pun mulai melanjutkan permainannya.

“bang kiki...” teriak ozy

“sedikit lagi, zy” ujar kiki. Dan ozy pun berhasil melewatinya.

“berhasil, bang. Makasih ya, bang” ujar ozy

“nah, kan bisa. Apa abang bilang” ujar kiki. Ozy pun tersenyum.

“nah, kelompok beruang cepat ke tantangan ke dua. Disana sudah banyak bendera. Terserah kalian mau ngambil bendera berapa. Sebisa kalian aja kalian mengambil bendera itu” ujar kakak panitia

“keseimbangan, ya” ujar kiki ketika mereka sudah berada di tempat tantangan kedua berada

“kita harus bisa, bang” ujar ozy

            Kiki dan ozy pun berusaha untuk melewati tantangan yang kedua itu. Lama sekali mereka melakukannya akhirnya mereka pun berhasil melewati tantangan yang ke dua. Dan mereka pun mendapatkan bendera yang lumayan banyak.

#Bersambung#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar