Jumat, 25 Mei 2012

Berpetualang Bersama Sahabat Part 4


            Setelah pulang sekolah Ify pun pergi ke sekolahannya Forever dan juga Olivia dan Nova, dan setelah itu mereka pergi ke rumahnya Ozy untuk latihan lagi. Dan mereka membicarakan perkemahan tersebut ke ify.

“kak ify, kan ada 2 sekolahan yang ikut perkemahan. Nah yang satunya itu sekolahan. Dan setiap sekolahan di wajibkan untuk diwakilkan oleh 7 orang murid. Dan kita di pilih sama kepala sekolah. Sebenarnya kurang 1 orang lagi dan kita ngusulin supaya kakak yang ikut” ujar ozy

“lho, kakak kan bukan murid SMP Sinar Jaya” ujar Ify

“tapi kan kakak alumni nya” ujar deva

“mau ya, kak” ujar olivia

“kakak sih mau aja” ujar ify

“ya udah besok tinggal bilang sama kepala sekolah dan biar kepala sekolah yang ngurusin surat izin untuk kakak” ujar nova

“tapi gw masih kesel. Masa iya SMP Batang Kali juga ikut” ujar obiet

“mungkin kepala sekolah SMP Batang Kali sama kepala sekolah SMP Sinar Jaya mengadakan perkemahan ini untuk mendamaikan kalian.” Ujar ify

“kak, sebenarnya kakak mihak siapa sih” ujar ray kesal

“kakak emang sahabat kalian. Tapi kakak nggak mihak siapa – siapa. Mendingan kalian itu baikan deh. Apa untungnya coba kalau kalian musuhan” ujar ify

“emang sih, kak musuhan nggak ada untungnya mungkin ada ruginya. Tapi mau gimana lagi, kak. Udah terlanjur kesal” ujar ozy

“bener tuh, kak yang di katakan oleh tuan muda ozy” ujar obiet

“sejak kapan lu jadi pembokat gua” ujar ozy

“sejak kapan – kapan. Hahaha...” ujar obiet becanda

“kakak pengennya kalian baikan sama coboy junior.” Ujar ify

“tapi, kak kita udah terlanjur kesel” ujar ray

“kakak tanya. Yang mulai duluan sampai kalian itu musuhan itu siapa” ujar ify

“kita sih, kak. Tapi kan mereka dari desa masa iya sekolah di sekolahan elit kayak SMP Batang Kali.” Ujar ozy

“bukan berarti orang desa itu orang nggak mampu. Bisa aja orang kaya tapi tinggal di desa.” Ujar ify

“tapi, kak. Kita kan....” ujar obiet lalu di potong omongannya sama ify

“kalian udah terlanjur kesal” ujar ify

“terserah kalian aja deh. Kakak udah ngasih tahu yang terbaik buat kalian” ujar ify

            Dan setelah perbincangan itu pun mereka latihan di studio musik milik ozy. Ya, seperti biasa ozy memang gampang sekali capek. Baru sebenatar saja ozy sudah kelihatan capek.

“ayo donk, zy. Jangan kayak gitu semangat” ujar ray memberi semangat

“kak, capek” ujar ozy kecapekan

“payah kamu ah, zy. Masa baru sebentar aja capek. Kita baru latihan 15 menit, lho. Masa udah capek aja” ujar deva

“ya udah istirahat sebentar. Nanti di terusin lagi, ya” ujar ray

“tapi jangan sampai ketiduran kayak kemaren” ujar obiet

“iya...” ujar ozy

            Tiba – tiba pintu studio musik di buka oleh ify, nova, dan olivia dan mereka membawa makanan.

“habis dari mana kalian?” tanya ray

“habis bantuin mamanya ozy beres – beresin rumah sama masak” jawab nova

“si olivia juga ngikut” ujar ray

“iya. Tomboy – tomboy gitu oliv kan juga pinter masak sama beres – beres rumah” ujar ify

“wah, kemajuan” ujar ray

“bukan kemajuan. Tapi gw emang udah dari dulu bisa masak n beres – beres rumah” ujar olivia

“kok kita kagak tahu” ujar ray

“ngapain gw ngasih tahu, lu” ujar olivia

“setomboy – tomboy cewek ya, ray. Kalau udah dalam urusan rumah tangga seperti masak atau beres – beres semua cewek pasti bisa” ujar ify

“tuh dengerin” ujar olivia

“tapi kenapa kemarin kagak bantuin” tanya ray

“lagi males” ujar olivia

“eh, udah yuk latihan lagi.” Ujar ozy

“beneran nih, zy. Kamu udah nggak apa – apa?” tanya ray

“nggak papa kok, kak” ujar ozy

“makan dulu nih. Kita udah capek – capek masakin” ujar ify. Ozy pun langsung lari ke arah makanan

“bilang aja, zy. Pengen makan” ujar deva

“rumah gw ini” ujar ozy

“jiah, yang punya rumah udah langsung makan duluan. Emang tadi kagak makan lu” ujar ify

“apaan orang tadi jam istirah pertama sama kedua di pakai untuk ulangan. Jadinya gw kagak makan” ujar ozy

“apaan lu, tadi ikut ke kantin juga. Ngarang banget” ujar deva

“hehe....” tawa ozy

“ya udah yuk makan dulu. Habis itu latihan lagi” ujar ify

            Dan setelah mereka makan mereka pun melanjutkan latihan. Ify, Olivia, dan juga Nova pun ikut menonton mereka latihan. Dan latihan pun selesai jam 6.

“eh, hari minggu jalan – jalan, yuk” ujar ozy

“ayuk...” ujar ify, olivia, dan nova

“kemana maunya” ujar ray

“mall” ujar ify, olivia, dan nova

“terserah lah” ujar obiet

“hmmm....kayaknya gw nggak bisa ikut deh” ujar deva

“lho, kenapa dev?” tanya ray

“nyokap sama bokap gw ngajakin ke rumah sepupu gw. Sebenarnya gw pengen ikut, tapi gw udah kangen banget sama sepupu gw. Gw Cuma bisa ketemu sebulan sekali. Maaf, ya” ujar deva

“gak papa, kok. Kalau menurut kamu acara keluarga lebih penting ikutin aja orang tua kamu, dev. Walapun kita sahabat, bukan berarti sahabat yang nomor satu. Tapi, keluarga lah yang nomor satu yang telah mengajarkan kita banyak hal” ujar ify

“aduuh.....ceramah lagi” protes ray

“protes mulu....” ujar ify kesal

“lagian ceramah” ujar ray

“gw kagak ceramah tapi ngasih tahu” ujar ify kesal

“sama aja, kakak” ujar ray

“ngajak berantem lu, ayok ke lapangan” tanding ify

“Wooooy...udah kenapa. Jangan berantem mulu kayak anjing sama kucingnya” ujar deva

“eh, udah jam 6 nih. Pulang yuk” ujar deva

“zy, kita semua pulang dulu, ya” ujar semuanya

“hati – hati, ya...” ujar ozy

“okidi, zy” jawab semuanya.

            Di rumah Iqbaal. Coboy Junior pada habis latihan. Mereka pun berbincang – bincang.

“eh, baal. Nanti kita hari minggu ke rumah loe, ya” ujar kiki

“oke deh.” Ujar iqbaal

“ya, paling jam 9 atau jam 10 kita kesini” ujar bastian

“lu juga udah harus bangun lho, kak” ujar aldi

“okidi siip. Paling gw bangun jam 12” ujar iqbaal

“bangun jam 12 lu gw lempar ke jurang” ujar acha

“kejam amat sih, cha” ujar iqbaal

“bodo” ujar acha

“kita pulang dulu ya, baal” ujar kiki

“iya. Hati – hati, ya” ujar iqbaal

“oke. Bye bye, baal” ujar semuanya.

            Keesokan harinya Forever dan juga Olivia dan Nova pun pada jam istirahat menghadap ke kepala sekolah.

“assalamu’alaikum” ozy memberi salam

“wa’alaikumsalam” kepala sekolah pun menjawab salam ozy

“pak, begini. Kemarin kita sudah ngasih tahu ke kak ify. Dia setuju, pak” ujar nova

“ya sudah kalau begitu. Nanti pada saat jam istirahat bapak ke sekolahan ify untuk minta surat izinnya” ujar kepala sekolah

“kalau begitu kita permisi dulu, pak” ujar ray

#Bersambung#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar