Setelah pulang sekolah Ify pun pergi
ke sekolahannya Forever dan juga Olivia dan Nova, dan setelah itu mereka pergi
ke rumahnya Ozy untuk latihan lagi. Dan mereka membicarakan perkemahan tersebut
ke ify.
“kak
ify, kan ada 2 sekolahan yang ikut perkemahan. Nah yang satunya itu sekolahan.
Dan setiap sekolahan di wajibkan untuk diwakilkan oleh 7 orang murid. Dan kita
di pilih sama kepala sekolah. Sebenarnya kurang 1 orang lagi dan kita ngusulin
supaya kakak yang ikut” ujar ozy
“lho,
kakak kan bukan murid SMP Sinar Jaya” ujar Ify
“tapi
kan kakak alumni nya” ujar deva
“mau
ya, kak” ujar olivia
“kakak
sih mau aja” ujar ify
“ya
udah besok tinggal bilang sama kepala sekolah dan biar kepala sekolah yang
ngurusin surat izin untuk kakak” ujar nova
“tapi
gw masih kesel. Masa iya SMP Batang Kali juga ikut” ujar obiet
“mungkin
kepala sekolah SMP Batang Kali sama kepala sekolah SMP Sinar Jaya mengadakan
perkemahan ini untuk mendamaikan kalian.” Ujar ify
“kak,
sebenarnya kakak mihak siapa sih” ujar ray kesal
“kakak
emang sahabat kalian. Tapi kakak nggak mihak siapa – siapa. Mendingan kalian
itu baikan deh. Apa untungnya coba kalau kalian musuhan” ujar ify
“emang
sih, kak musuhan nggak ada untungnya mungkin ada ruginya. Tapi mau gimana lagi,
kak. Udah terlanjur kesal” ujar ozy
“bener
tuh, kak yang di katakan oleh tuan muda ozy” ujar obiet
“sejak
kapan lu jadi pembokat gua” ujar ozy
“sejak
kapan – kapan. Hahaha...” ujar obiet becanda
“kakak
pengennya kalian baikan sama coboy junior.” Ujar ify
“tapi,
kak kita udah terlanjur kesel” ujar ray
“kakak
tanya. Yang mulai duluan sampai kalian itu musuhan itu siapa” ujar ify
“kita
sih, kak. Tapi kan mereka dari desa masa iya sekolah di sekolahan elit kayak
SMP Batang Kali.” Ujar ozy
“bukan
berarti orang desa itu orang nggak mampu. Bisa aja orang kaya tapi tinggal di
desa.” Ujar ify
“tapi,
kak. Kita kan....” ujar obiet lalu di potong omongannya sama ify
“kalian
udah terlanjur kesal” ujar ify
“terserah
kalian aja deh. Kakak udah ngasih tahu yang terbaik buat kalian” ujar ify
Dan setelah perbincangan itu pun mereka
latihan di studio musik milik ozy. Ya, seperti biasa ozy memang gampang sekali
capek. Baru sebenatar saja ozy sudah kelihatan capek.
“ayo
donk, zy. Jangan kayak gitu semangat” ujar ray memberi semangat
“kak,
capek” ujar ozy kecapekan
“payah
kamu ah, zy. Masa baru sebentar aja capek. Kita baru latihan 15 menit, lho. Masa
udah capek aja” ujar deva
“ya
udah istirahat sebentar. Nanti di terusin lagi, ya” ujar ray
“tapi
jangan sampai ketiduran kayak kemaren” ujar obiet
“iya...”
ujar ozy
Tiba – tiba pintu studio musik di
buka oleh ify, nova, dan olivia dan mereka membawa makanan.
“habis
dari mana kalian?” tanya ray
“habis
bantuin mamanya ozy beres – beresin rumah sama masak” jawab nova
“si
olivia juga ngikut” ujar ray
“iya.
Tomboy – tomboy gitu oliv kan juga pinter masak sama beres – beres rumah” ujar
ify
“wah,
kemajuan” ujar ray
“bukan
kemajuan. Tapi gw emang udah dari dulu bisa masak n beres – beres rumah” ujar
olivia
“kok
kita kagak tahu” ujar ray
“ngapain
gw ngasih tahu, lu” ujar olivia
“setomboy
– tomboy cewek ya, ray. Kalau udah dalam urusan rumah tangga seperti masak atau
beres – beres semua cewek pasti bisa” ujar ify
“tuh
dengerin” ujar olivia
“tapi
kenapa kemarin kagak bantuin” tanya ray
“lagi
males” ujar olivia
“eh,
udah yuk latihan lagi.” Ujar ozy
“beneran
nih, zy. Kamu udah nggak apa – apa?” tanya ray
“nggak
papa kok, kak” ujar ozy
“makan
dulu nih. Kita udah capek – capek masakin” ujar ify. Ozy pun langsung lari ke
arah makanan
“bilang
aja, zy. Pengen makan” ujar deva
“rumah
gw ini” ujar ozy
“jiah,
yang punya rumah udah langsung makan duluan. Emang tadi kagak makan lu” ujar
ify
“apaan
orang tadi jam istirah pertama sama kedua di pakai untuk ulangan. Jadinya gw
kagak makan” ujar ozy
“apaan
lu, tadi ikut ke kantin juga. Ngarang banget” ujar deva
“hehe....”
tawa ozy
“ya
udah yuk makan dulu. Habis itu latihan lagi” ujar ify
Dan setelah mereka makan mereka pun
melanjutkan latihan. Ify, Olivia, dan juga Nova pun ikut menonton mereka
latihan. Dan latihan pun selesai jam 6.
“eh,
hari minggu jalan – jalan, yuk” ujar ozy
“ayuk...”
ujar ify, olivia, dan nova
“kemana
maunya” ujar ray
“mall”
ujar ify, olivia, dan nova
“terserah
lah” ujar obiet
“hmmm....kayaknya
gw nggak bisa ikut deh” ujar deva
“lho,
kenapa dev?” tanya ray
“nyokap
sama bokap gw ngajakin ke rumah sepupu gw. Sebenarnya gw pengen ikut, tapi gw
udah kangen banget sama sepupu gw. Gw Cuma bisa ketemu sebulan sekali. Maaf, ya”
ujar deva
“gak
papa, kok. Kalau menurut kamu acara keluarga lebih penting ikutin aja orang tua
kamu, dev. Walapun kita sahabat, bukan berarti sahabat yang nomor satu. Tapi,
keluarga lah yang nomor satu yang telah mengajarkan kita banyak hal” ujar ify
“aduuh.....ceramah
lagi” protes ray
“protes
mulu....” ujar ify kesal
“lagian
ceramah” ujar ray
“gw
kagak ceramah tapi ngasih tahu” ujar ify kesal
“sama
aja, kakak” ujar ray
“ngajak
berantem lu, ayok ke lapangan” tanding ify
“Wooooy...udah
kenapa. Jangan berantem mulu kayak anjing sama kucingnya” ujar deva
“eh,
udah jam 6 nih. Pulang yuk” ujar deva
“zy,
kita semua pulang dulu, ya” ujar semuanya
“hati
– hati, ya...” ujar ozy
“okidi,
zy” jawab semuanya.
Di rumah Iqbaal. Coboy Junior pada
habis latihan. Mereka pun berbincang – bincang.
“eh,
baal. Nanti kita hari minggu ke rumah loe, ya” ujar kiki
“oke
deh.” Ujar iqbaal
“ya,
paling jam 9 atau jam 10 kita kesini” ujar bastian
“lu
juga udah harus bangun lho, kak” ujar aldi
“okidi
siip. Paling gw bangun jam 12” ujar iqbaal
“bangun
jam 12 lu gw lempar ke jurang” ujar acha
“kejam
amat sih, cha” ujar iqbaal
“bodo”
ujar acha
“kita
pulang dulu ya, baal” ujar kiki
“iya.
Hati – hati, ya” ujar iqbaal
“oke.
Bye bye, baal” ujar semuanya.
Keesokan harinya Forever dan juga
Olivia dan Nova pun pada jam istirahat menghadap ke kepala sekolah.
“assalamu’alaikum”
ozy memberi salam
“wa’alaikumsalam”
kepala sekolah pun menjawab salam ozy
“pak,
begini. Kemarin kita sudah ngasih tahu ke kak ify. Dia setuju, pak” ujar nova
“ya
sudah kalau begitu. Nanti pada saat jam istirahat bapak ke sekolahan ify untuk
minta surat izinnya” ujar kepala sekolah
“kalau
begitu kita permisi dulu, pak” ujar ray
#Bersambung#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar