Kamis, 03 Mei 2012

Persahabatan & Persaudaraan Part 14





       Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 19.00. saatnya makan malam namun iqbal dan aldi pun belum juga bangun.

“woy, udah waktunya makan malam. Makan yuk..” ajak ozy

“tapi, aldi sama kak iqbaal gimana?” tanya cakka

“udah. Biarin mereka tidur aja. Nanti kita bawain makanan untuk mereka. Biar aku minta kokinya untuk masakin bubur untuk mereka” kata ozy

“ya udah ayuk...” kata bastian

       Merekapun lalu pergi ke kantin asrama karena waktu telah menunjukkan saatnya untuk makan malam. Dan setelah mengambil makanannya tak lupa ozy pun meminta koki untuk memasakkan bubur untuk aldi dan juga iqbaal. Dan setelah itu ozy, cakka, dan bastian pun mencari meja yang kosong untuk mereka tempati.

“guys, gw kaga tega sama iqbaal dan aldi” kata ozy

“iya. Apalagi aldi kan masih kecil” kata cakka

“kan mereka berdua Cuma beda 1 tahun” kata bastian

“hehe...gw lupa, bas” kata cakka

“dasar kakak. Oon kok di piara” kata bastian mengejek

“yee...ngajak ribut loe” tantang cakka

“kak ozy. Udah belum makannya” kata bastian selesai makan.

“udah, bas” kata ozy

“yuk, ke kamar. Biarin kak cakka kita tinggalin aja” ajak bastian

“he he he.. enak aja tungguin gw kenapa” kata cakka.

“cepetan makanya. Kasian Aldi sama Iqbaal. Mereka belum makan” kata ozy

“iya...iya...tunggu dulu” kata cakka

       Setalam makan malam selesai ozy, cakka, dan bastian pun pergi ke dapur untuk mengambil bubur yang tadi di pesan oleh ozy untuk iqbaal dan aldi. Karena mereka berdua belum makan. Setelah itu mereka pun kembali ke kamar asrama dan membangunkan aldi dan iqbaal.

“baal, bangun. Makan dulu. Kamu belum makan” kata ozy

“iqbaal..” kata ozy lagi

“hhh...” kata iqbaal

“iqbaal. Kamu belum makan. Makan dulu, ya” kata ozy

“apaan, zy” kata iqbaal yang sudah bangun

“kamu makan dulu, ya. Dari tadi kamu belum makan, lho” kata ozy

“nggak, ah” kata iqbaal

“iqbaal. Kamu harus makan habis itu luka – luka kamu aku kompres dan aku kasih salep, ya” kata ozy

“nggak mau ah, zy” kata iqbaal

“mau sembuh nggak?” tanya ozy

“iia..” kata iqbaal

“ya udah kalau mau sembuh kamu harus makan” kata ozy

“tapi, zy” kata iqbaal

“iqbaal...” kata ozy yang sudah mulai marah.

“iya...iya...” kata iqbaal

“di, kamu juga harus makan” kata cakka

“gak mau ah, kka” kata aldi

“tapi kamu harus makan” bujuk cakka

“nggak mau” kata aldi manja sambil menyingkirkan mangkoknya

“aldi, kalau kayak begini terus kamu gak bakalan sembuh – sembuh” kata cakka

“aldi nggak mau makan” teriak aldi

“aldi, kamu juga harus makan. Nih iqbaal aja mau makan. Jadi aldi juga harus makan, ya” kata ozy yang juga berusaha membujuk aldi yang sedang menyuapi iqbaal

“nggak mau” kata aldi

“ya udah kalau emang nggak mau. Gw panggil kak shilla, ya” kata cakka

“panggil aja” kata aldi

“bener lho, ya” kata cakka, lalu dia pun memanggil shilla untuk membujuk aldi supaya makan.

“aldi, kamu makan dulu, ya” kata shilla yang sudah datang

“nggak mau, kak” kata aldi manja

“kalau nggak makan kamu nggak sembuh – sembuh” kata shilla

“nggak mau” kata aldi

“kka, dari tadi aldi udah makan?” tanya shilla kepada cakka

“belum, kak” kata cakka

“tuh, kata cakka juga kamu belum makan. Sekarang makan, ya” bujuk shilla

“gak mau” kata aldi

“susah banget sih kamu di kasih tahunya. Sekali ini aja, di. Kamu dengerin omongan kakak. Supaya sembuh” kata shilla yang sudah naik pitam

“aku kan bukan sakit demam atau apa. Aku kan lukanya di luar, kak. Jadi nggak ngaruh sama makanan” kata aldi

“walaupun begitu kamu tetap harus makan, dong” kata shilla

“nggak mau. Sekali nggak mau tetap gak mau” kata aldi

“di, iqbaal aja udah selesai makan. Tinggal di kompres sama di kasih salep luka – lukannya. Kamu juga harus makan, ya” kata ozy yang juga membujuk aldi

“tuh, denger” kata shilla yang sudah marah

“udah, kak. Jangan marah dulu. Aldinya juga kan lagi sakit” kata ozy menenagkan aldi

“iya, iya. Aldi makan” kata aldi

“nah gitu donk” kata shilla lalu menyuapi aldi, tapi ketika aldi baru makan setengah mangkuk dia langsung muntah

“hoeek...” aldi langsung muntah dan bubur yang tadi dimakannya pun menjadi sia – sia

“hoeek...” aldi masih tetap muntah

“kamu kenapa, di?” tanya shilla kepada aldi

“gak tahu, kak. Hoeek..” kata aldi dan langsung muntah lagi

“cakka, tolong ambilin baskom untuk nadahin muntahannya aldi. Bastian tolong ambilin lap atau kain pel untuk bersihin muntahannya aldi” kata shilla

“hoeek...” aldi pun masih muntah – muntah, dan shilla pun terus mengurut belakang kepala aldi

“zy, kakak bisa minta tolong” kata shilla

“minta tolong apa, kak?” tanya ozy

“panggilin tante ucie, ya. Bilangin aldi muntah – muntah” kata shilla, lalu ozy pun langsung pergi ke ruangannya bu ucie dan tak lama kemudian ozy pun dateng bersama bu ucie

“shilla, aldi kepana?” tanya bu ucie

“gak tahu, ma. Tadi aldi lagi shilla suapin tapi pas udah setengah mangkok habis tiba – tiba aldi muntah – muntah” kata shilla

“hoeek...” aldi pun muntah lagi

“sayang, mama kerokin ya. Atau mau mama balurin minyak kayu putih” kata bu ucie

“nggak usah, ma” kata aldi

“hoeek...” aldi pun masih terus muntah – muntah

“terus kamu maunya gimana. Dari tadi kamu muntah – muntah?” tanya bu ucie

“gak usah di apa – apain, ma” kata aldi

“besok kamu ke rumah sakit, ya” ajak bu ucie

“nggak usah ah, ma. Hoeek...” kata aldi yang masih terus muntah – muntah

“terus kamu maunya gimana, di. Dari tadi masalahnya kamu muntah – muntah terus” kata shilla

“aldi istirahat aja ya, kak. Hoeek..” kata aldi yang masih saja muntah – muntah

“tuh, kan. Masih muntah – muntah, kan. Kakak balurin badan kamu pakai minyak kayu putih biar anget” kata shilla

“ya udah deh, kak. Hoeek..” kata aldi yang masih saja muntah – muntah

       Lalu aldi pun badannya di balurin minyak kayu putih sama bu ucie dan shilla tetapi sambil dibalurin minyak kayu putih sama bu ucie dan shilla aldi pun selalu meringis. Karena perut yang kena tonjokkan suruhannya zahra juga di balurin minyak kayu putih juga oleh shilla dan bu ucie. Lama – lama akhirnya aldi pun tertidur. Sehabis di balurin minyak kayu putih shilla dan bu ucie pun mengompres luka aldi di bagian muka dan juga perut pakai air dingin dan setelah itu muka dan perut aldi yang kena tonjokannya suruhan zahra pun di kasih salep. Dan setelah itu mereka pun keluar. Ozy pun juga sama mengompres luka – luka iqbaal yang di perut dan yang di muka dan memberinya salep. Sehabis itu pun mereka semua tidur.

#Bersambung#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar