Tibalah tanggal 12 juli dimana pada hari
itu sheila ulang tahun dan ada acara pesta ulang tahun sheila di sekolah, lebih
tepatnya di lapangan. Pada jam 7 malam anak – anak lelaki sudah stand by untuk
menjemput para cewek. Tetapi ketika ingin menjemput anak – anak cewek mereka
pun di cegat di tengah jalan oleh angel.
“ngapain
kalian kesini” kata angel sinis
“terserah
gw donk mw ngapain kesini” kata iqbaal tak kalah sinis
“berani
loe sama gw” kata angel lebih sinis
“angel
berhenti” teriak kiki
“eh,
jangan kalian pikir kalian anak pemilik sekolahan ini jadinya kalian sok
berkuasa” kata angel sinis
“kita
semua nggak sok berkuasa. Tapi loenya yang keterlaluan” teriak kiki sinis
“eh,
dasar loe bertiga ya tukang ngadu. Kalian bertiga kan yang bilang – bilang ke
orang tua kalian, apa yang zahra lakuin ke kalian” teriak angel sinis sambil
menjambak rambut iqbaal, aldi, sama ozy satu persatu
“angel
stop. Kamu udah keterlalua. Emang bener ya loe juga harus di keluarin dari
sekolahan” teriak kiki
“jangan
sok deh loe, ki” kata angel sinis. Iqbaal, aldi, dan ozy pun menangis di
pelukan debo, irsyad, dan gabriel
“gw
nggak sok, ngel. Tapi loe itu udah keterlaluan. Loe emang nggak pantas sekolah
di sini lagi. Perilaku loe itu udah buruk banget dan mencemarkan nama baik
sekolahan” teriak kiki
“ngel,
loe emang bener –bener keterlaluan. Rambut iqbaal, aldi, sama ozy sampai rontok
begini” teriak gabriel
“so...gw
kaga perduli mau rambut adik – adik kalian rontok kek, makin tebel kek. Gw kaga
peduli tuh” kata angel sinis lalu pergi
“angel
emang kebangetan. Setelah acara selesai gw bakalan bilang ke nyokap” kata kiki
Iqbaal,
aldi, dan ozy pun masih menangis di pelukan gabriel, debo, dan irsyad
“baal,
udah jangan nangis lagi, ya” kata irsyad menghibur
“sakit,
kak. Kepala iqbaal” kata iqbaal sambil nangis
“udah...udah....nanti
kak angel biar kita aduin” kata irsyad, lalu irsyad pun berhenti menangis
walaupun masih sesenggukan.
“di,
udah ya kamu juga jangan nangis” hibur debo
“sakit
banget, kak. Kepala aldi” kata aldi
“kalau
sakit kamu balik lagi aja ke kamar” kata debo
“gak mau
kak” kata aldi
“ya udah
kalau begitu jangan nangis mulu, donk” kata debo, lalu aldi pun berhenti
menangis
“zy,
kamu juga berhenti nangisnya donk” kata gabriel
“kepala
ozy sakit, kak” kata ozy
“kamu ke
kamar aja” kata gabriel
“gak mau”
kata ozy
“ya udah
kalau begitu berhenti dong nangisnya” kata gabriel, lalu ozy pun berhenti
menangis
Febby,
ify, agni, olivia, sheila, gita, acha, kesha, pricilla, oik, shilla, zevana,
keke, sivia, dan nova sudah menunggu di depan kamar asramanya acha, zevana, agni,
nova, dan pricilla, yaitu di depan kamar asrama no 10. Mereka pun uring –
uringan, karena anak – anak cowoknya pada belum datang
“ih...gimana
sih. Katanya jangan sampai ngaret. Ini si rionya malah ngaret” kata shilla
kesal
“tahu
nih si kiki juga malah ngancem – ngancem gw jangan sampai telat tapi malah dia
nya sendiri yang telat” kata febby
“ih, tu
anak – anak mana sih. Apa si aldi gak datang ya” kata sheila
“udahlah,
shel. Aldi pasti datang” kata sivia
Tak berapa
lama kemudian mereka pun datang....
“ih,
pada kemana dulu sih. Katanya jangan sampai telat. Kalian sendirinya telat”
kata febby kesal
“maaf...maaf....tadi
kita di cegat sama si angel. Si iqbaal, aldi, sama ozy rambutnya di jambak sama
angel. Sampai nangis merekanya. Ya, kita hibur dulu” kata kiki menjelaskan
“tapi,
kalian bertiga gak papa, kan” kata ify khawatir, tapi aldi, iqbaal, sama ozy
masih di dalam pelukan debo, irsyad, sama gabriel
“rambut
mereka sampai rontok, fy” kata kiki
“aldi,
iqbaal, ozy. Udah ah jangan nangis. Jadi berangkat gak nih” kata kiki
“sakit,
kak...” kata mereka serempak
“ya udah
nanti kalau acaranya udah selesai. Di kasih obat, ya” kata gabriel
“di
kasih obat apaan coba, ki” kata febby
“minyak
tanah” kata kiki saking kesalnya
“eh, loe
kira kepala mereka wajan apa” kata sivia kesal
“lagian
udah tahu kalau sakit kepala ya di kasih obat sakit kepala. Bodrex kek apaan
kek. Kan banyak obat sakit kepala” kata kiki kesal
“hehe...maap”
kata febby
“ya udah
yuk berangkat” kata shilla
Lalu mereka
semua pun berangkat menuju penyelanggaraan acara, ya dimana lagi kalau bukan di
lapangan...
#Bersambung#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar