Kalau di Coboy Junior basecamp untuk
latihan atau sekedar bermain adalah rumahnya Iqbaal. Tapi kalau di Forever
basecamp untuk latihan atau sekedar bermain adalah rumahnya Ozy. Ozy juga punya
studio musik yang lumayan besar. Semua alat musik dia punya, mulai dari drum,
piano, gitar, bass, biola, harpa, violin semuanya lengkap. Baru saja sampai Ray
langsung menuju Drum.
“zy,
gw pinjem drumnya, ya. Mau latihan” ujar Ray meminta izin kepada Ozy
“kak
Ray sekali – kali kalau kita manggung atau hanya sekedar latihan di iringin
alat musik enak tuh kayaknya” usul Obiet
“boleh.
Sekarang aja yuk. Pakai alat musik. Gw sambil megang drum. Loe sambil pegang
biola, biet kan loe jago di biola. Si ozy di piano dia kan jago ya kan, zy.
Trus si deva di bass atau gitar aja. Dia kan jago di dua alat musik itu” ujar
Ray
“gimana
pada setuju” ujar Obiet
“gw
mah setuju aja, kak” ujar Ozy
“gw
juga setuju” ujar Deva
“eh,
gw ambil makanan sama minuman dulu, ya” ujar Ozy
“gak
usah, zy. Gak usah malu – malu ngeluarinnya. Kalau bisa yang banyak, zy” ujar
Deva
“yee...dasar
rakus” ujar Ray dan Obiet, dan Ozy pun keluar. Dan setelah Ozy keluar datanglah
Trio Cewek yang tak lain dan tak bukan adalah sahabat – sahabat cewek Forever
“Woooy...kok
kita di tinggalin sih” teriak Olivia
“tahu
nih. Kakak ke sekolahan kalian, kaliannya udah nggak ada Cuma olivia sama nova
aja yang masih ada” ujar Ify
“maaf
deh, kak” ujar Ray
“Cuma
minta maaf sama kak ify doank nih. Gw sama olivia kagak” ujar nova
“iye...gw
minta maaf juga sama lu berdua” ujar Ray
“si
Ozy mana kagak kelihatan tuh anak. Yang punya rumah malah ngilang” ujar Olivia
yang mencari –cari Ozy
“lagi
ngambil makanan” jawab Deva
“Yeay
makan deh. Udah laper dari tadi” ujar Olivia
“Liv,
bisa lebih feminim sedikit gak sih. Gw bosen ngeliat penampilan loe yang tomboy
abis. Kayak nova atau kayak kak ify yang lebih feminim kan bisa” ujar Ray
protes
“protes
aja lu bisanya” ujar Olivia
“bisa
donk. Gw punya mulut” ujar Ray
“bweee.....huh”
ujar Olivia sambil memalingkan wajahnya dari Ray
“eh,
si ify sama nova kemana kok malah ngilang juga” ujar Olivia
“keluar”
ujar Ray
“kemana?”
tanya olivia
“nggak
tahu ya kita, kita bukan emaknya” ceplos Deva
“main
samber aja, lu” kata olivia, tak lama Ozy pun datang
“banyak
amat, zy.” Ujar olivia
“nggak
apa – apa, kok” ujar Ozy
“zy,
liat nova sama kak ify kagak” tanya olivia
“lagi
bantuin nyokap gw masak” ujar Ozy
“tuh,
kalau lu lebih feminim dikit kan bisa bantuin nyokapnya ozy masak” protes Ray
“protes aja terus” kata olivia yang udah kesel
“latihan
dulu, yuk” ajak Ozy yang baru menghabiskan biji ketapang sama minumannya
“yuk”
ujar Deva
Mereka pun terus latihan selama
kurang lebih 2 jam, dan terlihat Ozy pun terus – terusan Capek. Udah lebih dari
5 kali Ozy berhenti latihan hanya untuk sekedar mengistirahatkan tubuhnya,
kalau yang lain sih belum capek.
“zy,
minum dulu nih. Keringet kamu banyak benget” ujar Ray memberi semangat ke Ozy
“iya,
kak” ujar Ozy dengan nafas yang ngos – ngosan
“kamu
nggak papa, kan?” tanya Ray
“gak
papa” ujar Ozy
“aku
panggilin mama kamu ya, zy” ujar Deva
“udah,
kak. Nggak usah. Aku nggak papa” ujar Ozy yang ada di dalam pelukan Ray
“hhhh...”
nafas Ozy pun masih ter engah – engah
“masih
capek, nggak. Kalau masih capek. Nggak usah di terusin” ujar Ray
“nggak
papa kok, kak” ujar Ozy
“mendingan
kita nggak usah di iringin sama alat musik deh. Kasian Ozy. Jadi leader aja
udah nguras tenaga, di tambah nyanyi + koreo itu kan udah nguras tenaga banget.
Apalagi ini sambil main alat musik. Pasti tenaga Ozy terkuras habis. Gw nggak
tega, biet, dev sama Ozy” ujar Ray, tanpa mereka sadari Ozy sudah terlelap
tidur. Karena dari tadi punggung Ozy di elus – elus sama Ray.
“zy,
kamu nggak papa. Udah mendingan” tanya Ray, lalu Ray mengangkat kepala Ozy
“yeah,
malah tidur” ujar Deva
“dari
tadi gw ngelus – ngelus punggung Ozy, emang sih niatnya mau bikin Ozy tenang.
Eh dianya jadi ketiduran” ujar Ray
“ya
udah, kak. Ozy di tidurin aja di sofa. Di kasih bantal kepalanya Ozy” ujar Deva
yang memang di Studio musik milik Ozy ada Sofa di dalamnya
Sedangkan Ify dan Nova yang sedang
membantu mamanya Ozy memasak kini sudah selesai masakannya. Dan juga Ify dan
Nova memanggil anak – anak Forever yang lain + Olivia untuk makan bersama
karena masakannya sudah selesai.
“hey,
ayo makan” ujar Ify
“ssst....”
ujar Ray
“kenapa
sih” tanya Ify
“Noh,
si Ozy lagi tidur kecapekan dia” ujar Ray
“ya
udah pada mau makan nggak” tanya Nova
“nanti
aja dulu” ujar Deva
Ify dan Nova pun kembali ke dapur
dan berbincang – bincang kembali sama mamanya Ozy.
“tante,
makanannya boleh nggak di bawa ke studio?” tanya nova
“emang
kalau makan disini, kenapa. Gak usah malu – malu lagi” ujar mamanya Ozy
“gak
kenapa – kenapa sih, tan. Cuma tadi kata Ray, Ozy nya lagi tidur kecapekan dia
katanya. Mereka nggak tega ninggalin Ozy sendirian” ujar nova
“anak
itu emang kebiasaan sering kecapekan” ujar mamanya Ozy
“ya
udah bawa ke studio aja. Tante mau beresin kamarnya Ozy dulu” ujar mamanya Ozy
“iya,
tan” ujar ify dan nova
Dan setelah Nova dan ify mengambil
makanan untuk Forever + Olivia lalu mereka pun bergegas pergi ke studio musik.
“wey,
bantuin donk. Udah di bawain juga” ujar nova
“iye,
sini...” balas deva
“makan
dulu, yuk. Bangun ozy gih, ray” ujar ify
“kakak
aja gih....” balas ray
“ye...kakak
nyuruh kamu, kamu malah nyuruh balik” ujar ify
“iye....”
ujar ray akhirnya
“zy,
makan dulu, yuk.” Kata ray sambil membangunkan ozy
“heh...”
ujar ozy lemes karena habis bangun tidur
“makan
dulu, zy. Kata mama kamu ini makanan kesukaan kamu” ujar ify
“iya.”
Ujar ozy
Mereka pun makan bersama sambil
saling bersenda gurau dan saling bercanda. Setelah energi mereka masuk ke perut
mereka pun menerusakn latihannya. Tapi ray masih ragu kalau ozy gak bakalan
kecapekan lagi.
“ya
udah, yuk latihan lagi” ujar ozy
“kamu
yakin, zy masih mau nerusin latihan. Istirahat dulu lah. Lagian kan kita semua
masih kenyang. Jangan langsung di pakai latihan dulu. Istirahat lah sejenak”
ujar ray
“bener,
zy. Kata ray mendingan di pakai istirahat dulu” ujar ify
“
ya udah deh” ujar ozy
“kalau
begitu kak ify sama nova mau nyuci piring dulu. Liv, bantuin kakak” ujar ify
“tuh,
bantuin liv. Sekali – sekali nyuci piring untuk jadi feminim kan gak papa” ujar
ray
“apa
hubungannya tampil feminim sama nyuci piring” tanya olivia
“kan
nyuci piring tugas ibu – ibu. Siapa tahu kamu lebih ke ibu – ibuan” ujar ray
“ye....terserah
gw donk” ujar olivia
Dan setelah mereka istirahat cukup
lama mereka pun teru latihan. Ify, nova, dan juga olivia pun juga berada di
ruang studio sambil menonton mereka latihan. Dan tak terasa jam telah
menunjukkan pukul 6 sore. Dan itu tandanya mereka pun harus segera pulang ke
rumah masing – masing.
“eh,
udah jam enam nih. Gw balik dulu ya, zy. Kalian gak pada balik” ujar ify
“ya
udah deh, zy kita semua balik dulu, ya” ujar semuanya.
#Bersambung#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar