Senin, 28 Mei 2012

Berpetualang Bersama Sahabat Part 12

            Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, terlihat di tenda coboy junior mereka masih saja belum tidur. Mereka terlihat panik dan juga khawatir sama keadaan iqbaal. Keke pun terlihat disana.

“iqbaal gimana, ya keadaannya” tanya kiki

“udahlah, bang. Nggak usah khawatir begitu. Tadi iqbaal udah makan. Walaupun tadi suhu tubuhnya sempat naik, tapi iqbaal udah di kompres” ujar keke

“terus sekarang iqbaal gimana, ke?” tanya bastian

“tadi sih sebelum aku keluar dia udah tenang. Udah tidur iqbaalnya juga. Tapi aku nggak tega sama deva. Dia terus jagain iqbaal” ujar keke

“kalau kamu merasa khawatir sama deva kamu susul aja devanya” ujar aldi

“iya deh. Aku ke tenda perawatan dulu, ya” ujar keke. Setelah keke keluar oik dan acha pun masuk kedalam tenda anak – anak coboy junior menanyakan tentang keke.

“bang kiki, liat keke nggak”  ujar oik

“ke tenda perawatan ngejenguk iqbaal sekalian nenangin deva, ik. Ada apa?” ujar kiki sekaligus bertanya kepada oik

“huh. Ngapain sih si keke ngurusin anak kayak begituan. Udah bikin orang celaka.” Ujar acha

“apa kalian nggak kasihan sama iqbaal. Minta maaflah sama iqbaal. Kasian kan iqbaalnya” ujar aldi

“nggak, di. Gw sama oik masih kecewa sama iqbaal. Gw emang benci sama ray dan juga ozy. Tapi gw masih punya hati nurani.” Ujar acha

“ya udah deh gw sama acha balik ke tenda, ya” ujar oik

“iya deh” ujar bastian

            Di tenda perawatan terlihat iqbaal yang sudah tidur. Deva pun terlihat khawatir melihat sepupunya sakit begitu. Selama ini dia tidak pernah sedih. Terakhir dia sedih bahkan sampai nangis ketika chemy, kucing perempuan kesayangannya mati. Tapi kali ini dia terlihat sedih ketika melihat keadaan sepupunya yang drop.

“baal, cepat sembuh ya. Aku khawatir banget sama kamu. Maafin kak ray ya, baal” ujar deva pelan

“ya ampun, baal. Badan kamu keringatan, suhu badannya sih udah mendingan” ujar deva. Lalu kemudian keke pun masuk ke dalam tenda perawatan.

“dev, gimana keadaan iqbaal?” tanya keke

“udah mendingan sih, ke. Badannya juga udah nggak terlalu panas. Tapi keringatnya yang keluar banyak” ujar deva

“udahlah, sayang. Itu artinya bakteri yang mengendap di tubuh iqbaal mulai keluar melalui keringat” ujar keke

“makasih ya, yank” ujar deva

“kamu udah makan belum” ujar keke

“udah sih. Tadi sebelum kakak panitia mengumpulkan kita aku bareng teman – temanku yang lain udah makan, kok” jawab deva.

“aku temenin kamu, ya jagain iqbaal” ujar keke

“nggak usah deh, ke. Kamu balik aja ke tenda tidur aja, ke. Kamu pasti capek. Daritadi kamu kan udah bantuin aku ngejagain iqbaal. Itu aja kamu udah cukup ngebantuin aku.” Ujar deva

“nggak papa kok, dev. Aku nggak merasa capek kok, dev” ujar keke

“tapi kan, ke. Kamu itu cewek. Udahlah kamu tidur. Kasian temen – temen kamu pasti nyariin kamu deh” ujar deva

“ya udah deh. Kamu baik – baik aja, ya. Jangan sampai kecapekan, ya. Kamu langsung tidur aja, ya. Ini udah hampir jam setengah 11, lho. Aku balik dulu, ya ke tenda” ujar keke lalu ia pun meninggalkan tenda perawatan dan menuju tendanya sendiri untuk tidur.

            Ditenda anak – anak forever pun kini juga sedang mengobrol – ngobrol. Ify pun juga ada di situ.

“gw nggak nyangka banget deva kayak gitu. Dasar tu anak pengkhianat” ujar ray kesal.

“ia. Kalau misalnya dia bilang – bilang dari awal. Aku juga pasti nerima kok. Kalau emang dia sama iqbaal saudaraan” ujar ify.

“kak ify....kak ify mah nggak ngedukung kita banget” ujar ray kesal

“ray, nggak baik lho numbuhin rasa benci kita terhadap orang lain. Mendingan kalian minta maaf sama anak – anak coboy junior” ujar ify.

“kita nggak sudi, kak minta maaf sama mereka.” Ujar ray mewakili teman – temannya.

“bener tuh, kak” ujar obiet setuju dengan pendapat ray.

“ozy udah baikan kok, kak sama iqbaal. Besok rencananya ozy juga mau minta maaf sama anak – anak coboy junior yang lainnya. Tadinya sih mau minta maaf sekarang. Ya, tapi udah terlalu malam juga. Lagian mau minta temenin kak deva, kak devanya juga lagi sibuk ngurusin kak iqbaal” ujar ozy

“WHAT??? Jadi lu udah minta maaf sama iqbaal, zy. Nggak fair banget sih lu” ujar ray kesal

“tuh, liat ozy aja mau minta maaf sama iqbaal. Kalian juga harus mau minta maaf sama mereka” ujar ify

“kamu kebangetan banget sih, zy” ujar obiet

“kamu nggak ingat apa. Iqbaal itu yang buat kita sakit, zy” ujar ray kesal.

“ozy tahu, kak. Kalau kak iqbaal yang buat kita sakit. Tapi ozy sadar, kak. Kak iqbaal juga nggak sengaja ngelakuinnya. Apa kakak nggak kasian apa ngeliat iqbaal sampai sakit begitu. Kak iqbaal itu baik banget, lho. Dia nggak sejahat yang kita kira.” Ujar ozy

“zy, yang namanya orang jahat tetap saja orang jahat, zy. Udahlah kalau kamu mau temenan sama mereka ya udah. Kakak juga nggak peduli. Sana tidur kamu juga masih sakit, kan” ujar ray yang masih sedikit kesal

“ya udah, ya kalian semua tidur. Ini udah malam banget. Kakak ke tenda dulu, ya. Kakak mau tidur” ujar ify

“iya, kak. Selamat malam ya, kak.” Ujar ozy

“kalian juga, ya. Semoga mimpi indah. Berdoa dulu sesuai keyakinan kalian masing – masing. Baru tidur” ujar ify

“iya, kak” ujar ozy.

            Pagi pun menjelang. Jam masih menunjukkan pukul 6 pagi. Ozy pun sudah bangun. Dia pun langsung menuju tenda perawatan. Disana deva juga sudah bangun dan iqbaal masih belum bangun. Dia masih tertidur.

“kak deva” panggil ozy lalu duduk dibelakang deva

“iya, zy. Ada apa?” tanya deva

“temenin ozy, yuk. Ozy mau minta maaf sama temen – temennya kak iqbaal juga” ujar ozy

“ya udah, yuk. Mumpung iqbaalnya juga belum bangun” ujar deva

“tapi nanti kakak yang masuk duluan, ya. Ozy malu” ujar ozy

“iya. Ayo buruan. Nanti keburu iqbaal bangun” ujar deva

            Deva dan ozy pun pergi menuju tendanya anak – anak coboy junior. Beruntung sekali mereka anak – anak coboy junior udah pada bangun. Disana juga ada keke, acha, dan oik. Deva pun masuk duluan ke tenda itu.

“bang kiki..” panggil deva

“lho, deva kok ada di sini. Iqbaalnya gimana, dev” ujar kiki

“udah, bang. Iqbaalnya masih tidur. Ada yang mau ketemu sama kalian, nih” ujar deva

“siapa, dev” tanya bastian bingung. Deva pun keluar dan kembali bersama ozy

“dev, ngapain kamu bawa dia kesini” ujar bastian kesal

“kamu mau menghina – hina kita lagi, hah” ujar aldi kesal

“nggak kok, kak. Ozy kesini nggak mau menghina kalian lagi. Ozy kesini Cuma mau minta maaf sama kalian. Selama ini ozy udah menjelek – jelekkan kalian bahkan nggak jarang ozy juga suka menghina – hina kalian. Ozy sadar, kak. Ozy itu selama ini salah. Ozy selama ini khilaf, kak” ujar ozy yang meminta maaf dan mengumpet di belakang deva karena ketakutan.

“zy, kamu kenapa sih. Nggak usah ketakutan begitu, ah.” Ujar deva

“iya, zy. Kita maafin kamu, zy. Kita semua juga minta maaf sama kamu, ya” ujar kiki

“iya, zy. Aku juga udah maafin kamu, kok. Aku minta maaf juga, ya” ujar aldi

“aku juga ya,zy. Aku minta maaf juga.” Ujar bastian

“iya, zy. Kita juga minta maaf, ya” ujar keke, oik, dan acha

“makasih, ya. Boleh kan sekarang aku ngangep kalian temen aku sendiri” ujar ozy

“ya, bolehlah. Emang siapa yang ngelarang” ujar kiki

“aku takut kak ray marah” ujar ozy

“udah ray mah nggak usah di pikirin” ujar kiki

“ya udah deh kalau begitu. Aku sama ozy balik dulu, ya. Kasian iqbaal di tinggal sendirian. Yuk ah, zy” ujar deva

“dev, abang ikut, ya” ujar kiki

“ya udah kalau gitu, bang” ujar deva

            Ozy, deva, dan kiki pun keluar dari tenda. Ozy pun menuju tendanya. Tapi kiki dan deva pun menuju tenda perawatan untuk melihat keadaan iqbaal.

#Bersambung#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar