Jam sudah menunjukkan pukul 10
malam, terlihat di tenda coboy junior mereka masih saja belum tidur. Mereka terlihat
panik dan juga khawatir sama keadaan iqbaal. Keke pun terlihat disana.
“iqbaal
gimana, ya keadaannya” tanya kiki
“udahlah,
bang. Nggak usah khawatir begitu. Tadi iqbaal udah makan. Walaupun tadi suhu
tubuhnya sempat naik, tapi iqbaal udah di kompres” ujar keke
“terus
sekarang iqbaal gimana, ke?” tanya bastian
“tadi
sih sebelum aku keluar dia udah tenang. Udah tidur iqbaalnya juga. Tapi aku
nggak tega sama deva. Dia terus jagain iqbaal” ujar keke
“kalau
kamu merasa khawatir sama deva kamu susul aja devanya” ujar aldi
“iya
deh. Aku ke tenda perawatan dulu, ya” ujar keke. Setelah keke keluar oik dan
acha pun masuk kedalam tenda anak – anak coboy junior menanyakan tentang keke.
“bang
kiki, liat keke nggak” ujar oik
“ke
tenda perawatan ngejenguk iqbaal sekalian nenangin deva, ik. Ada apa?” ujar
kiki sekaligus bertanya kepada oik
“huh.
Ngapain sih si keke ngurusin anak kayak begituan. Udah bikin orang celaka.” Ujar
acha
“apa
kalian nggak kasihan sama iqbaal. Minta maaflah sama iqbaal. Kasian kan
iqbaalnya” ujar aldi
“nggak,
di. Gw sama oik masih kecewa sama iqbaal. Gw emang benci sama ray dan juga ozy.
Tapi gw masih punya hati nurani.” Ujar acha
“ya
udah deh gw sama acha balik ke tenda, ya” ujar oik
“iya
deh” ujar bastian
Di tenda perawatan terlihat iqbaal
yang sudah tidur. Deva pun terlihat khawatir melihat sepupunya sakit begitu. Selama
ini dia tidak pernah sedih. Terakhir dia sedih bahkan sampai nangis ketika
chemy, kucing perempuan kesayangannya mati. Tapi kali ini dia terlihat sedih
ketika melihat keadaan sepupunya yang drop.
“baal,
cepat sembuh ya. Aku khawatir banget sama kamu. Maafin kak ray ya, baal” ujar
deva pelan
“ya
ampun, baal. Badan kamu keringatan, suhu badannya sih udah mendingan” ujar
deva. Lalu kemudian keke pun masuk ke dalam tenda perawatan.
“dev,
gimana keadaan iqbaal?” tanya keke
“udah
mendingan sih, ke. Badannya juga udah nggak terlalu panas. Tapi keringatnya
yang keluar banyak” ujar deva
“udahlah,
sayang. Itu artinya bakteri yang mengendap di tubuh iqbaal mulai keluar melalui
keringat” ujar keke
“makasih
ya, yank” ujar deva
“kamu
udah makan belum” ujar keke
“udah
sih. Tadi sebelum kakak panitia mengumpulkan kita aku bareng teman – temanku yang
lain udah makan, kok” jawab deva.
“aku
temenin kamu, ya jagain iqbaal” ujar keke
“nggak
usah deh, ke. Kamu balik aja ke tenda tidur aja, ke. Kamu pasti capek. Daritadi
kamu kan udah bantuin aku ngejagain iqbaal. Itu aja kamu udah cukup ngebantuin
aku.” Ujar deva
“nggak
papa kok, dev. Aku nggak merasa capek kok, dev” ujar keke
“tapi
kan, ke. Kamu itu cewek. Udahlah kamu tidur. Kasian temen – temen kamu pasti
nyariin kamu deh” ujar deva
“ya
udah deh. Kamu baik – baik aja, ya. Jangan sampai kecapekan, ya. Kamu langsung
tidur aja, ya. Ini udah hampir jam setengah 11, lho. Aku balik dulu, ya ke
tenda” ujar keke lalu ia pun meninggalkan tenda perawatan dan menuju tendanya
sendiri untuk tidur.
Ditenda anak – anak forever pun kini
juga sedang mengobrol – ngobrol. Ify pun juga ada di situ.
“gw
nggak nyangka banget deva kayak gitu. Dasar tu anak pengkhianat” ujar ray
kesal.
“ia.
Kalau misalnya dia bilang – bilang dari awal. Aku juga pasti nerima kok. Kalau emang
dia sama iqbaal saudaraan” ujar ify.
“kak
ify....kak ify mah nggak ngedukung kita banget” ujar ray kesal
“ray,
nggak baik lho numbuhin rasa benci kita terhadap orang lain. Mendingan kalian
minta maaf sama anak – anak coboy junior” ujar ify.
“kita
nggak sudi, kak minta maaf sama mereka.” Ujar ray mewakili teman – temannya.
“bener
tuh, kak” ujar obiet setuju dengan pendapat ray.
“ozy
udah baikan kok, kak sama iqbaal. Besok rencananya ozy juga mau minta maaf sama
anak – anak coboy junior yang lainnya. Tadinya sih mau minta maaf sekarang. Ya,
tapi udah terlalu malam juga. Lagian mau minta temenin kak deva, kak devanya
juga lagi sibuk ngurusin kak iqbaal” ujar ozy
“WHAT???
Jadi lu udah minta maaf sama iqbaal, zy. Nggak fair banget sih lu” ujar ray
kesal
“tuh,
liat ozy aja mau minta maaf sama iqbaal. Kalian juga harus mau minta maaf sama
mereka” ujar ify
“kamu
kebangetan banget sih, zy” ujar obiet
“kamu
nggak ingat apa. Iqbaal itu yang buat kita sakit, zy” ujar ray kesal.
“ozy
tahu, kak. Kalau kak iqbaal yang buat kita sakit. Tapi ozy sadar, kak. Kak iqbaal
juga nggak sengaja ngelakuinnya. Apa kakak nggak kasian apa ngeliat iqbaal
sampai sakit begitu. Kak iqbaal itu baik banget, lho. Dia nggak sejahat yang
kita kira.” Ujar ozy
“zy,
yang namanya orang jahat tetap saja orang jahat, zy. Udahlah kalau kamu mau
temenan sama mereka ya udah. Kakak juga nggak peduli. Sana tidur kamu juga
masih sakit, kan” ujar ray yang masih sedikit kesal
“ya
udah, ya kalian semua tidur. Ini udah malam banget. Kakak ke tenda dulu, ya. Kakak
mau tidur” ujar ify
“iya,
kak. Selamat malam ya, kak.” Ujar ozy
“kalian
juga, ya. Semoga mimpi indah. Berdoa dulu sesuai keyakinan kalian masing –
masing. Baru tidur” ujar ify
“iya,
kak” ujar ozy.
Pagi pun menjelang. Jam masih
menunjukkan pukul 6 pagi. Ozy pun sudah bangun. Dia pun langsung menuju tenda
perawatan. Disana deva juga sudah bangun dan iqbaal masih belum bangun. Dia masih
tertidur.
“kak
deva” panggil ozy lalu duduk dibelakang deva
“iya,
zy. Ada apa?” tanya deva
“temenin
ozy, yuk. Ozy mau minta maaf sama temen – temennya kak iqbaal juga” ujar ozy
“ya
udah, yuk. Mumpung iqbaalnya juga belum bangun” ujar deva
“tapi
nanti kakak yang masuk duluan, ya. Ozy malu” ujar ozy
“iya.
Ayo buruan. Nanti keburu iqbaal bangun” ujar deva
Deva dan ozy pun pergi menuju
tendanya anak – anak coboy junior. Beruntung sekali mereka anak – anak coboy
junior udah pada bangun. Disana juga ada keke, acha, dan oik. Deva pun masuk
duluan ke tenda itu.
“bang
kiki..” panggil deva
“lho,
deva kok ada di sini. Iqbaalnya gimana, dev” ujar kiki
“udah,
bang. Iqbaalnya masih tidur. Ada yang mau ketemu sama kalian, nih” ujar deva
“siapa,
dev” tanya bastian bingung. Deva pun keluar dan kembali bersama ozy
“dev,
ngapain kamu bawa dia kesini” ujar bastian kesal
“kamu
mau menghina – hina kita lagi, hah” ujar aldi kesal
“nggak
kok, kak. Ozy kesini nggak mau menghina kalian lagi. Ozy kesini Cuma mau minta
maaf sama kalian. Selama ini ozy udah menjelek – jelekkan kalian bahkan nggak
jarang ozy juga suka menghina – hina kalian. Ozy sadar, kak. Ozy itu selama ini
salah. Ozy selama ini khilaf, kak” ujar ozy yang meminta maaf dan mengumpet di
belakang deva karena ketakutan.
“zy,
kamu kenapa sih. Nggak usah ketakutan begitu, ah.” Ujar deva
“iya,
zy. Kita maafin kamu, zy. Kita semua juga minta maaf sama kamu, ya” ujar kiki
“iya,
zy. Aku juga udah maafin kamu, kok. Aku minta maaf juga, ya” ujar aldi
“aku
juga ya,zy. Aku minta maaf juga.” Ujar bastian
“iya,
zy. Kita juga minta maaf, ya” ujar keke, oik, dan acha
“makasih,
ya. Boleh kan sekarang aku ngangep kalian temen aku sendiri” ujar ozy
“ya,
bolehlah. Emang siapa yang ngelarang” ujar kiki
“aku
takut kak ray marah” ujar ozy
“udah
ray mah nggak usah di pikirin” ujar kiki
“ya
udah deh kalau begitu. Aku sama ozy balik dulu, ya. Kasian iqbaal di tinggal
sendirian. Yuk ah, zy” ujar deva
“dev,
abang ikut, ya” ujar kiki
“ya
udah kalau gitu, bang” ujar deva
Ozy, deva, dan kiki pun keluar dari
tenda. Ozy pun menuju tendanya. Tapi kiki dan deva pun menuju tenda perawatan
untuk melihat keadaan iqbaal.
#Bersambung#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar