Senin, 30 April 2012

Harta Berharga


          Iqbal terlahir sebagai anak yang berpenyakitan. Iqbal sekarang baru berumur 12 tahun. Tapi masalah yang harus di hadapinya sangat berat. Dia menderita leukimia, asma, dan juga magh. Papanya tidak pernah tahu kalau iqbal punya penyakit, dia hanya bisa memarahi iqbal, memaki iqbal, dan juga selalu manyalahkan iqbal. Tetapi beda dengan mamanya. Mamanya sangat sayang kepada iqbal, ketika iqbal sakit dan terbaring lemah dan harus di rawat di rumah sakit dialah yang merawat iqbal.

       Hari ini iqbal kembali di rawat di rumah sakit lagi akibat penyakit leukimianya. Tapi walaupun iqbal sakit dan harus dirawat di rumah sakit papanya tetap saja memarahi iqbal.

--Kamar Mawar 302, Kamar Rawat Iqbal—

“Makanya kamu tuh kalau orang tua ngomong tuh di dengar” Marah Papanya

“I...iya” Kata Iqbal dengan ketakutan

“Enak kan sakit” Marah Papanya

“....” iqbal hanya bisa beriam diri dan tidak bisa berbuat apa – apa.

“Papa ini gimana sih. Anak lagi sakit malah dimarahin” Marah Mamanya kepada Papanya

“Terus aja manjain anakmu itu” Marah Papanya

“Jelas aja aku manjain iqbal. Dia lagi sakit” Marah Mamanya

“Sakit gak sakit iqbal itu selalu kamu manjain” Marah Papanya.

“Tapi dia itu anak kita, pa” Kata Mamanya

“Ah udah. Papa mau keluar aja. Panas papa disini lama – lama” kata papanya

“iqbal, sayang. Omongan papa kamu jangan di masukin kedalam hati ya, sayang” kata Mamanya

“iya, ma” Kata iqbal

“sekarang iqbal harus kemotrapi yan, nak” kata mamanya

“tapi, ma” kata iqbal

“dulu penyakit kamu udah stadium 2, kan. Tapi karena kamu rajin kemotrapi sekarang jadi stadium 1. Kemungkinan kamu bisa sembuh, sayang” kata Mamanya

“tapi kan sakit, ma” kata iqbal

“kamu teriak aja sebagai penghilang rasa sakitnya” kata mamanya

“ya udah deh, ma” kata iqbal

“yuk, kita ke ruang dokter” kata mamanya sambil menuntun iqbal

       Iqbal dan mamanya pun ke ruang dokter karena iqbal akan melakukan kemotrapi . selama 30 menit iqbal di kemotrapi, selama itu pula iqbal menahan sakit dengan cara berteriak – teriak. Dan selama itu pula. Mamanya setia menunggui iqbal yang sedang di kemotrapi dan mamanya pula selalu nenagin iqbal. Dan kini di kamar rawatnynya iqbal sedang tertidur pulas karena iqbal telah selesai di kemotrapi. Dan sekarang mamanya sedang berada di ruang dokter.

--Ruang Dokter—

“Permisi, dok” Kata Mamanya

“Ya, silakan” Kata Dokter

“Bagaimana dengan perkembangan iqbal ya, dok?” Tanya mamanya

“perkembangan iqbal sangat pesat, bu. Udah 95% tidak ada sel – sel kanker yang menggerogoti bagian tubuhnya” kata dokter

“Alhamdulillah” Kata mamanya

“kalau 5-7 hari kedepan iqbal terus menerus ikut kemotrapi kemungkinan besar dia bakal sembuh total” kata dokter

“makasih, dok” kata mamanya

       Setelah itu mamanya pergi ke kamar dimana iqbal di rawat dan terus  menerus merawat iqbal dengan penuh kasih sayang.

       7 hari sudah iqbal melewatkan hari – harinya dengan kemotrapi terus menerus dan iqbal dinyatakan 100% sembuh dari penyakitnya dan hari itu juga iqbal diperbolehkan pulang kerumahnya.

--Kamar Iqbal—

“Iqbal, mama punya kabar gembira” kata mamanya

“kabar gembira apa, ma?” tanya iqbal

“kata dokter penyakit kamu sudah 100% sembuh” kata mamanya

“yang bener, ma?” tanya iqbal meyakinkan mamanya

“benar, sayang” kata mamanya

“horee...” Teriak iqbal langsung teriak – teriak dan loncat – loncat di kasur.

“udah...udah....jangan loncat – loncat. Nanti kasurnya jebol kamu pakai loncat – loncat. Mama gak mau beliin kamu kasur lagi” kata mamanya

“iya, mama” teriak iqbal

“udah, sekarang kamu pakai untuk istirahat” kata mamanya

“iya, ma” teriak iqbal

--1 Bulan Kemudian di Ruang Keluarga—

“Tumben kamu, bal nggak masuk rumah sakit lagi” Kata papanya sinis

“Papa do’ain iqbal masuk rumah sakit lagi” kata iqbal dengan wajah yang sedih

“biasanya juga kamu selalu bolak – balik keluar – masuk rumah sakit” kata papanya

“ya kan leukimia iqbal udah sembuh” kata iqbal keceplosan, lalu ia langsung menutup mulutnya.

“leukimia? Apa maksud kamu, bal?” tanya papanya

       Iqbal pun langsung berlari menuju kamarnya dan di susul juga oleh ayahnya. Setibanya iqbal di kamar iqbal langsung merebahkan diri ke tempat tidur dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

--Kamar Iqbal—

“Iqbal maksud kamu apa?” tanya papanya

“jadi selama ini kamu sakit leukimia?” tanya papanya

“kok papa gak pernah tahu kamu sakit leukimia?” tanya papanya

“kamu kenapa gak pernah kasih tahu papa?” tanya papanya

“iqbal, jawab pertanyaan papa” kata papanya

“Iqbal, papa tahu kamu nggak tidur, sekarang bangun dan jawab pertanyaan papa” kata papanya, lalu iqbal pun bangun

“iqbal, sayang udah jangan nagis” kata papanya

“hapus air mata kamu” kata papanya, lalu iqbal pun menghapus air matanya dengan tangannya sendiri.

“jadi selama ini kamu sakit leukimia” tanya papanya

“iya, pa” jawab iqbal

“udah berapa lama?” tanya papanya

“3 tahun, pa” jawab iqbal

“3 tahun? Dan selama itu kamu rahasiakan hal ini dari papa? 3 tahun bukan waktu yang sebentar” kata papanya marah

“Maaf, pa” kata iqbal lalu dia menundukkan kepalanya.

“jangan kamu tundukkan kepalamu. Papa gak suka” kata papanya lalu iqbal menegakkan kepalanya.

“mamamu tahu?” tanya papanya

“dari awal iqbal sakit mama sudah tahu, pa” kata iqbal

“kenapa kamu rahasiakan hal ini dari papa. Ini bukan hal yang kecil untuk di rahasiakan, iqbal” kata papanya

“habisnya papa kan paling nggak suka kalau iqbal sakit. Papa kan langsung marah – marah kalau iqbal sakit. Jadi, iqbal takut kalau ngasih tahu papa” kata iqbal

“iqbal, papa memang paling nggak suka kalau kamu sakit. Tapi, nggak untuk hal seperti ini. ini hal yang sangat membahayakan diri kamu, sayang” kata papanya

“maaf, pa” kata iqbal

“lain kali jangan di ulangi lagi ya” kata papanya

“iya, pa” kata iqbal

“untuk semua hal apapun” kata papanya.

“Iya. Maaf, pa” kata iqbal

“gak. Papa yang harusnya minta maaf sama kamu. Kamu adalah harta yang paling berharga yang papa punya” kata papanya lalu memeluk iqbal.
--The End--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar