Senin, 23 April 2012

Persahabatan & Persaudaraan Part 2





Setelah mereka sampai di Asrama mereka langsung masuk kamar masing – masing dan langsung istirahat, terutama Ozy yang kelihatan sudah pucat yang menandakan dia sangat kelelahan. Di Asrama mereka tidak tidur dalam 1 kamar semuanya tetapi 6 kamar untuk 30 orang. Jadi 3 kamar untuk cewek dan 3 kamar untuk cowok. Kamar Asrama Cewek 1 ada di kamar no 12 di isi oleh Febby, Gita, Sivia, Ify, dan Shilla. Kamar Asrama Cewek 2 ada di kamar no 10 di isi oleh Acha, Zevana, Agni, Nova, dan Pricilla. Kamar Asrama Cewek 3 ada di kamar no 13 di isi oleh Olivia, Oik, Keke, Kesha, dan Sheila. Kamar Asrama Cowok 1 ada di kamar no 27 di isi oleh Kiki, Gabriel, Alvin, Irsyad, dan Rio. Kamar Asrama Cowok 2 ada di kamar no 31 di isi oleh Debo, Kiki, Ray, Obiet dan Deva. Dan di Kamar Asrama Cowok 3 ada di kamar no 19 di isi oleh Ozy, Iqbal, Aldi, Cakka, dan Bastian.

          Kini di kamar sedang terjadi perbincangan. Lebih tepatnya di Kamar Asrama 3 di kamar no 19.
“Zy, lu udah siap di MOS?” Tanya Iqbal
“Siap gak siap harus siap lah, bal” Jawab Ozy
“Tapi aku takut, Zy” Kata Iqbal
“Takut kenapa lagi sih?” Tanya Ozy
“Iya nih mas Iqbal penakut” Kata Aldi
“Diem lu ah, Di. Gw takut sama kak Zahra, Zy. Yang tadi di omongin sama Kak Agni tentang Kak Zahra” Jawab Iqbal
“Oh yang itu. Kalau yang itu Aku juga takut, bal. Tapi kita harus siap mental aja. Semoga gak di apa – apain. Ya dan semoga aja Kak Lintar dan Kak Rizy ngebela kita dan anak – anak yang lain yang di jahatin sama Kak Zahra” Kata Ozy
“Ya, semoga aja deh” Kata Iqbal
“Emang ada apa sama Kak Zahra mas?” Tanya Aldi
“Tadi sih Kak Agni bilang kalau besok sewaktu MOS kita harus hati – hati sama yang namanya Kak Zahra. Karena dia itu orangnya jahat banget. Dia juga pernah buat temennya Kak Agni sakit dan juga kecelakaan. Bukan 1 orang tapi 2 orang. Tapi kalau menurut aku sih bukan 2 orang aja. Mungkin lebih dari 10 orang kali. Tapi yang Kak Agni tahu Cuma 2 orang” Jawab Iqbal panjang lebar
“Ih, kok Kak Zahra bisa sejahat itu sih” Kata Aldi
“Yah, di. Namanya juga manusia. Ada manusia yang baik seperti malaikat. Ada juga manusia yang jahat seperti iblis.” Kata Cakka
“Tapi yang aku tahu ya, kak. Sejahat – jahatnya orang dia gak bakalan ngelakuin hal seperti itu.” Kata Bastian
“Ya, namanya juga manusia” Kata Cakka.

          Itulah sepenggal pembicaraan Ozy, Iqbal, Aldi, Cakka, dan Bastian mengenai MOS dan juga Zahra. Kini kita beralih ke tempat lain. Di Kamar Asrama Cowok 2 di kamar no 31 juga sedang terjadi perbincangan.
“Ray, Obiet, Deva. Kalian udah siap untuk MOS besok?” Tanya Kiki
“Ray takut, Kak” Jawab Ray
“Takut apa sih emangnya, Ray?” Tanya Obiet.
“Iya, apa coba yang harus di takutin?” Tanya Deva.
“Tadi Ray sempat di ceritain sama Ozy sama Iqbal juga tentang Kak Zahra. Katanya Kak Zahra itu jahat” Jawab Ray
“Oh, tentang Zahra toh. Emang sih Zahra itu emang kayak gitu sifatnya. Jahat. Dia juga pernah buat teman – teman kakak sampai sakit dan kecelakaan. Bukan hanya 1 atau 2 orang yang menjadi korbannya tapi lebih dari 20 orang. Dia juga sekongkol sama Kak Angel, Kak Sion, dan juga Kak Daud untuk berbuat kejahatan” Kata Kiki panjang lebar
“Terus besok gimana donk, kak? Tanya Deva
“Kalian tenang aja. Besok akan titip kalian bertiga dan juga Ozy dan Iqbal sama Kak Lintar dan Kak Rizky kok. Kalian tenang aja. Mereka berdua baik kok. Mereka berdua sohibnya Kak Kiki” Jawab Kiki
“Makasih ya, Kak” Kata Deva, Obiet, dan Ray kepada Kiki
“Iya...Iya” Balas Kiki
“Tapi kok mereka bisa sejahat itu sih, kak?” Tanya Deva
“Ya, namanya juga manusia, dev. Ada yang baik dan juga ada yang jahat.” Jawab Debo.
“Main samber aja lu, de” Protes Kiki
“Biarin aja, Bwee” Kata Debo
“Ih, dasar lu ya. Gak ada sopan santunnya sama sekali” Protes Kiki
“Bodo” Kata Debo
“STOOOOP....” Teriak Deva, Obiet, dan Ray
“Kalian ini apa – apaan sih” Protes Kiki dan Debo
“Kak Kiki sama Kak Debo yang apa – apaan. Bisanya Cuma berantem doank” Protes Ray lalu langsung cemberut
“Iya...Iya. Kakak minta maaf” Sesal Kiki
“Iya, Ray. Kak Debo juga minta maaf” Kata Debo lalu berjalan menghampiri Ray
“Nah lo. Anak orang nangis lho, kak” Kata Obiet mendesak
“Ye, biarin. Adek gw ini” Kata Kiki
“Ye, walaupun dia adek lu. Tapi kan Ray anaknya Tante Winda sama Om Dave” Jawab Deva
“Diem lu anak kecil” Protes Debo
“Ray, kakak minta maaf” Sesal Kiki
“Wakakak di tipu mau aja” Kata Ray sambil ketawa
“Sialan lu, Ray” Protes Debo dan Kiki
“Haha...” Tawa Ray
“Diem lu, Ray. Gak ada yang lucu” Kata Debo

          Ya, begitulah sepenggal obrolan yang terjadi di Kamar Asrama 2 di kamar no 31. Di Kamar Asrama 1 juga sama halnya seperti itu. Terjadi obrolan yang seperti itu.
“Woy, besok serentak ya di adain MOS untuk SMP sama SMA?” Tanya Rio
“Iya, Riooooo” Jawab semuanya
“Tapi gw khawatir sama Deva. Pasti si Zahra ngejailin Deva” Kata Rio
“Emang lu pikir gw gak khawatir sama Ozy dan Iqbal” Protes Irsyad
“Tahu. Gw juga khawatir sama Obiet” Kata Kiki
“Gw juga khawatir sama Ray” Kata Gabriel
“Tapi sama si Deva” Potong Rio
“Udah tenang aja. Selama masih ada Lintar dan Rizky semuanya akan baik – baik aja. Tadi si Kiki ngomong sama gw. Adek lu, yel. Kalau dia nitipin Ozy, Iqbal, Ray, Obiet sama Deva ke Lintar sama Rizky” Kata Alvin
“Ya, syukurlah. Adek gw masih punya sohib sebaik mereka berdua” Jawab Gabriel
“Iya...” Jawab yang lainnya.

          Itulah sepenggal pembicaraan yang terjadi di Kamar Asrama Cowok 1. Di kamar Asrama Cewek 3 pun terjadi pembicaraan yang serupa.
“Hmm...besok udah MOS, ya?” Tanya Oik
“Iya” Jawab Kesha
“Gak tega nih gw sama Kak Ozy dan Kak Iqbal” Kata Kesha
“Gak tega kenapa?” Tanya Keke
“Itu lho ke. Kamu tahu gak Kak Zahra?” Tanya Olivia
“Ya kenal lah” Jawab Keke
“Dia itu kan jahat. Apalagi dia OSIS SMP. Dan dia juga yang bakal nge – MOS Kak Ozy, Kak Iqbal, Kak Ray, Kak Obiet, dan Kak Deva” Jawab Olivia
“Tapi selama ini dia baik ke gw” Kata Keke
“Kayaknya itu awal mula untuk nyelakain lu deh, ke. Setahu gw mah. Orang yang mau nyelakain orang lain itu awalnya baik – baik dulu, terus lama – lama dia bisa nyelakain kita lho” Nasihat Sheila
“Wah aku harus hati – hati, nih” Jawab Keke
“Bukan kamu aja, ke yang harus hati – hati. Tapi kita semua harus hati – hati” Kata Oik.
“Eh, gw pengen deh beli baju baru” Kata Kesha
“Ya ampun, Kesh. Baju kamu itu udah segudang. Banyak banget tahu” Protes Sheila
“Tapi gw naksir baju yang ini nih.” Kata Kesha sambil nunjukin sebuah katalog.

“Bagus juga sih” Kata Oik
“Lu sih suka sama warnanya, ik” Kata Sheila
“Kan bisa dipakai kalau pergi ke pesta – pesta” Kata Kesha
“Tapi baju pesta lu itu udah banyak” Protes Sheila
“Bodo ah. Pokoknya aku mau bilang sama Mama. Aku mau minta beliin baju itu.
“Kak Kesha...”Panggi Oik
“Apa?” Tanya Kesha
“Sekalian Oik donk, kak. Oik juga pengen” Kata Oik
“Yakin kamu mau beli, ik?” Tanya Kesha
“Iya, kak” Jawab Oik
“Yang warna apa, ik. Disini ada banyak pilihan warna.?” Tanya Kesha
“Warna pink aja deh, kak” Kata Oik
“Ya udah berarti kita kembaran, ya” Kata Kesha
“Ckckck. Kakak – adik sama aja.” Protes Sheila
“Ya udah kakak mau ke ruangan mama dulu.” Kata Kesha

          Sekarang Bu Winda sedang bersantai di ruangannya sambil minum teh dan makan biskuit. Tapi, tiba – tiba ada yang mengetuk pintu.
TOK....TOK....TOK....
“Masuk aja gak di kunci” Kata Bu Winda
“Mama...”Panggil Kesha
“Kamu Kesha. Mama kirain siapa. Ada apa kesini?” Tanya Mamanya
“Ma, Kesha sama Oik mau beli baju lagi donk.” Kata Kesha
“Mau beli yang mana, sayang?” Tanya Mamanya.
“Yang ini ya, Ma” Kata Kesha sambil menunjukkan Katalognya.

“Warna Pink ya, Ma dua – duanya” Kata Kesha
“Iya. Nanti mama pesan lewat online” Kata Mamanya
“Ya udah gih. Kamu istirahat sana” Kata Mamanya
“Sippo, Ma.” Kata Kesha

          Sekarang Jam sudah menunjukkan pukul 12 Siang. Yang menandakan sudah masuk jam makan siang. Dan para siswa – siswi yang sudah datang di wajibkan makan siang di kantin pertama sampai kantin ketiga. Dan Kantin Ke tiga itu di tempati oleh semua siswa – siswi yang ada. Karena baru beberapa orang siswa – siswi yang baru dateng.

          Dan tak terasa hari telah berganti itu artinya kegiatan MOS sudah akan dilakukan untuk anak kelas 7 dan 10. Tetapi karena hari ini adalah MOS jadi kegiatan belajar mengajar tidak di laksanakan terlebih dahulu selama 3 hari ke depan. Baru nanti pada hari ke – empat. Hari dimana MOS sudah berakhir baru akan dilaksanakan proses belajar mengajar.

          Sekarang, Febby, Gita, Kiki, dan juga Sivia sudah berdiri di depan papan pengumuman.
“Aaaaaa....Febby, Via, Kiki. Kita sekelas lagi di kelas 12 IPA 2” Kata Gita
“Yang bener lu, git?” Tanya Via
“Bener, Vi.” Kata Gita
“Aaaaa...Yeee sekelas lagi.” Kata Gita, Via, dan Febby
“Jangan seneng dulu, Woy” Kata Kiki
“Emang kenapa sih, ki?” Tanya Febby
“Iya, kenapa sih lu?” Tanya Via
“Kita juga sekelas lagi sama Angel dan Daud” Kata Kiki
“Iya. Ih nyebelin banget sih tu orang berdua” Marah Gita
“Tapi kita juga sekelas sama Abner sama Olin” Kata Via
“Ya, Kalau Olin sama Abner mah gak papa kali. Mereka sohib gw ini” Kata Kiki
“Ya udah terima nasib aja lah” Kata Febby Pasrah.
“Anak kelas 10 lagi MOS, ya. Ke taman aja, yuk” Ajak Via
“Ayuk lah” Kata mereka
“Aku juga lagi sumpek.” Kata Kiki

          Sama halnya dengan Febby, Gita, Kiki, dan Via. Ify, Gabriel, Shilla, dan Alvin pun sedang berdiri di depan papan pengumuman
“Ify...Kita sekelas lagi” Kata Shilla
“Yang bener. Di kelas mana?” Tanya Ify
“Di Kelas 11 IPA 2, Fy” Jawab Shilla
“Aaaa...” Heboh Ify.
“Woy....Woy. Kita di kelas mana?” Heboh Gabriel dan Alvin yang tiba – tiba baru datang
“Heboh banget sih lu berdua”  Kata Ify.
“Kita dapet di kelas mana?” Tanya Alvin
“11 IPA 2” Jawab Shilla dengan ketus
“Ketus banget sih lu, Shill” Kata Alvin
“Guys....Kita jangan senang dulu” Kata Gabriel
“Lho, kenapa sih yel?” Tanya Shilla
“Sion juga sekelas sama kita, lho. Emangnya kalian gak liat tadi dia juga sekelas sama kita?” Tanya Gabriel
“Gak tahu gw mah. Si Shilla noh yang liat.
“Gw kaga liat” Jawab Shilla
“Kita juga sekelas sama Riko dan Goldi” Kata Ify
“Ye, si neng Ify mah, ya. Kalau Riko sama Goldi mah gak papa kali sekelas sama kita. Orang kita kan sohib-an sama mereka” Kata Alvin
“Iya juga, ya” Kata Ify
“Ke taman yuk. Lagian juga kelas kita lagi dipakai sama anak kelas 10 untuk MOS, kan” Kata Shilla
“Ya udah hayu lah” Kata Gabriel

          Irsyad, Acha, Zevana, dan Rio pun juga sedang berdiri di depan papan pengumuman.
“Cha, kita sekelas” Kata Zevana
“Yang bener lu, Ze?” Tanya Acha
“Di kelas berapa?” Heboh Irsyad dan Rio yang tiba – tiba datang
“Heboh banget sih lu” Protes Acha
“Di Kelas 9-4. Kalian berdua juga sekelas sama kita” Jawab Zevana
“Asyik donk. Kalau ulangan bisa nyontek.” Kata Rio
“Inget woy. Kita udah kelas 9. Bukan saatnya untuk contek menyontek lagi. Tapi belajar dan berusaha sendiri.” Kata Acha
“Tahu lu, yo. Bisanya Cuma nyontek” Kata Zevana
“Kenapa Cuma gw yang di marahin sih. Kenapa si Irsyad gak kalian marahin” Protes Rio.
“Karena lu bisanya Cuma nyontek gak kayak Irsyad. Irsyad tuh gak pernah nyontek dan tetap berusaha semampunya.” Marah Zevana
“Tuh denger, yo” Kata Irsyad.
“Udah, ah. Daripada kalian berantem. Mendingan kita ke taman aja. Lagian juga kelas kita lagi di pakai MOS sama anak kelas 7.” Ajak Acha

          Agni, Kiki, Debo, dan Nova juga sedang berdiri di depan papan pengumuman.
“Woy. Kita ber – empat sekelas lagi” teriak Agni
“Gak usah teriak juga bisa kali, Ag” Protes Debo
“Kita ber – empat dapet di kelas 8-1” Kata Nova
“Tapi jangan seneg dulu, woy. Kita sekelas sama Lintar, Rizky sama Zahra. Ya kalau sama Lintar dan Rizky sih fine – fine aja. Tapi gak deh kalau sama Zahra” Kata Kiki
“Ih, nyebelin benget sih tu orang” Kata Agni
“Udahlah, ag. Ini udah keputusan. Kita harus nerima” Hibur Kiki
“Daripada muka lu kusut begitu. Kita ke taman aja. Biar muka lu cerah, ag” Kata Nova
“Ayuk, deh” Kata Agni

          Aldi, Cakka, Kesha, dan juga Sheila juga sedang berdiri di depan papan pengumuman
“Guys, kita sekelas lagi lho” Kata Sheila
“Iya di kelas 6-3” Kata Kesha dengan wajah yang berbinar – binar
“Kenapa lu, Kesh. Senyum – senyum gitu. Masih waras, kan?” Tanya Aldi
“Ya masih lah. Lu kira gw orang gila apa” Protes Kesha
“Tahulah yang mau dibeliin baju baru gaun pesta lagi” Sindir Sheila
“Makanya beli juga donk” Kata Kesha
“Gak ah” Kata Sheila
“Nih ya, Shel. Kita itu sebagai cewek harus tahu tentang fashion” Kata Kesha
“Dasar cewek. Yang di omongin fashion mulu”  Sindir Cakka
“Bodo amat” Kata Kesha
“Udah ah. Ke taman aja yuk. Lagian hari ini belum mulai belajar kan?” Kata Sheila

          Keke, Bastian, Olivia, Pricilla, dan juga Oik juga sedang berdiri di depan papan pengumuman.
“Kita sekelas lagi” Kata Pricilla
“Iya di kelas 5-2” Kata Oik
“Bareng sama Iyan dan Nyopon juga” Kata Bastian
“Kita juga bareng kok sama Ourel” Kata Keke dan Olivia kompak
“BT nih. Ngapain ya” Kata Oik
“Ke taman aja yuk” Ajak Keke
“Ayuk lah” Kata Pricilla

#Bersambung#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar