Kamis, 26 April 2012

Shilla Dan Mahkota Peri Part 8


                Sivia sama sekali tidak tahu, siapa yang memakai balon itu setelah dirinya. Tapi ia punya keterangan tambahan yang mungkin bisa membantu memcahkan teka teki itu.
“kemarin banyak peri bertugas mencuci dan melipat taplak meja yang akan digunakan dipesta hari kedatangan,” ujar sivia, mendaddak ingat. “mereka  menumpukkan semua teplak meja dan serbet bersih kedalam kereta kereta balon. Lalu peri penyelenggara pesta datang mengambilnya.” Sivia mengangkat bahu. “mungkin salah satu diantara mereka memakai kereta yang ada tas beledu di dalamnya?”
                Oik mengucapkan terima kasih kepada sivia.  Tahu tahu shilla sudah meluncur ketengah ruangan, menuju pintu.
“hei, shilla! Tunggu!” seru oik sambila mengejarnya.
                Shilla menunggu diluar ruang cuci. “sudah sepanjang pagi kita bersusah payah!” ujar shilla, marah. “dan belum juga ada  tanda tanda keberhasilan!”
                Oik tersenyum. Ditepuknya punggung shilla. “tapi kita sudah semakin dekat,” hibur oik. “perburuan kita justru bertambah panas! Teka teki hampir terpecahkan! Misteri sebentar lagi terungkap .” mata biru oik berbinar binar. “dan akui sajalah, ini seru!”
                Shilla membasahi bibirnya dan menyipitkan mata menatap oik. Lalu, tanpa mengucapkan sepatah katapun, ia berbalik dan melesat menuruni lorong. Tapi, sebelumnya, Oik sempat melihat binar – binar dimata shilla.
                Mereka menemukan para peri penyelenggara pesta diruang teh. Kalau tidak ada pesta, para peri ini membantu peri –peri dapur menyiapkan makanan. Ketika oik dan shilla masuk, mereka sedang menata meja untuk makan siang. Beberapa diantara mereka membawa nampan dan mangkuk berisi makanan dari dapur, dan meletakkannya di meja prasmanan.
                Perut oik jadi keroncongan. Ia tahu, ia mungkin takkan sempat makan seharian ini. Maka ia mengambil sebuah kue sroberi dari meja.
                Lalu, dengan mulut penuh, ia melihat shilla berbicara dengan agni, salah satu peri penyelenggara pesta. Oik mendekat tepat pada saat shilla sedang bertanya.
“permisi, biri – biriku,” kata shilla dengan manis. “apakah kau menemukan tas beledu hitam ketika menyiapkan pesta kemarin? Tas itu ada diantara taplak meja”
                Agni sedang menata garpu dan pisau disalah sayu meja. Tanpa mengangkat kepala, ia menjawab, “maksudmu, tas beledu yang berisi mahkota?”
                Shilla dan oik hampir tidak percaya. Jadi Agni tahu dimana mahkota itu berada? Mengapa ia tidak bilang apa – apa pada rapat darurat kemarin?
                Shilla yang duluan bicara. “ya! Ya!” serunya. “tas beledu yang berisi mahkota! Agni, di mana tas itu?”
                Agni menengadah. Ia tampak terkejut mendengar suara shilla yang gembira. “kami mengeluarkannya dari tas dan melemparkannya keruang belakang bersama mahkota – mehkota lainnya,” katanya tenang.
                Sekarang shilla dan oik benar – benar bingung. “mahkota –mahkota lain? Yang mana?” tanya oik
“mahkota – mahkota untuk pesta,” jawab agni sambil menumpukkan sendok – sendok dimeja. Lalu ia terbang dan melambai kepada shilla dan oik, agar mereka mengikutinya. “ayo kesini. Kutunjukkan pada kalian”
                Agni mengajak mereka keluar dari ruang teh menuju ruang makan, tempat pesta sedianya akan berlangsung. Meja – meja masih berhiaskan taplak meja emas dan sarang laba – laba. Segalanya sudah siap menyambut pesta yang batal diselenggarakan.
                Diujung ruang makan itu ada pintu kecil bertuliskan GUDANG. Agni langsung terbang kesana dan membuka pintu. Lalu ia menyingkir kesamping agar shilla dan oik bisa masuk duluan.
                Ruang itu redup, penerangannya hanya dari sinar matahari yang masuk lewat jendela kecil di bagian atas dinding. Mula – mula, shilla dan oik Cuma bisa melihat samar – samar apa yang menumpuk dilantai ruang itu.
                Lalu, setelah mata mereka menyesuaikan diri dengan penerangan yang ada, bentuk – bentuk itu semakin tampak jelas.
                Dihadapan mereka bertebaran tumpukan – tumpuka mahkota yang berkilauan dan masing – masing sama persis dengan mahkota ratu winda!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar