Keesokan harinya di kelas 8-1 dimana di kelas itu sedang berlangsungnya MOS. Dan di situ lagi ada suatu pembelajaran terhadap peserta MOS
“baik, kemaren kalian sudah memperkenalkan diri
kalian masing – masing. Dan sekarang kalian harus bikin yel – yel. Saya akan
membagi kelompok. Satu kelompoknya terdiri dari 5 orang. Paling sedikit 3 orang”
kata lintar
“oh ya. Sebelum kalian membuat yel – yel. Saya ada
informasi datengnya dari bu okky, kepala sekolah universitas internasional
school” kata rizky memberi pengumuman
“informasi apaan, ky?” tanya lintar
“jadi begini bu okky kemarin mengeluarkan zahra
dari osis karena bu okky marah karena ozy yang notabene anaknya di hukum sama
zahra sampai 20 putaran. Mungkin seluruh atau sebagian dari kalian merasa
senang” kata rizky
“iqbal, kamu yang aduin, ya?” tanya lintar
“maaf ya, kak. Iqbal terpaksa” kata iqbal
“gak usah minta maaf, bal. Malahan kak lintar
bangga sama kamu. Kamu berani melakukan itu. Kakak juga udah dari dulu pengen
melakukan hal yang sama kayak kamu. Ya, tapi kakak gak berani. Ya kakak
bersyukur kalau dia di keluarin dari osis. Ya, kakak sih pengennya dia di
keluarin dari sekolah” kata lintar
“ya, tadi pagi juga mama bilang kak ke iqbal. Kalau
kak zahra masih macam – macam sama anak – anaknya dan keponaknnya atau sama
siswa – siswi yang ada di sini kak zahra bakal di keluarin dari sekolah” Kata
iqbal
“ya, semoga beneran terjadi ya, bal” kata lintar
“wah, pada asyik ngobrol nih” kata rizky
“hehe, maaf kak” kata iqbal
“ya udah sana bal. Ikut ke kelompok kamu. Ikut sama
deva, ray, dan obiet bikin yel – yel gih.” Kata rizky
“oh iya. Adik – adik bagi siapa saja yang yel –
yel nya paling bagus akan di pakai untuk di pakai di gugus ini” kata rizky
“baik, kak.” Kata anak – anak peserta mos
“kak, boleh nanya?” tanya ray
“ya, ray. Mau nanya apaan” ?” kata rizky
“nama gugus kita apaan?” tanya ray
“oh iya adik – adik kakak lupa ngasih tahu nama
gugus ini. gugus ini namanya gugus matahari ya adik – adik” kata rizky memberi
tahu
Kelompok iqbal :
“eh guys. Gimana kalau yel – yel nya begini. Kalian buat gugus
matahari tersipu buat gugus matahari malu-malu Saat bersama
kalian, saat gugus matahari sapa diri kalian gugus matahari kok merinding bulu
kita, kok jadi gugup kita Saat bersama kalian, saat kalian
senyum pada kita” kata iqbal
“kayaknya gw pernah denger ini lagu deh. Tapi lagunya
siapa, ya?” tanya Ray pada teman – temannya, muka iqbal langsung cemberut
“kamu kenapa, bal?” tanya ray
“jahat banget sih lu, ray” kata iqbal
“lho kenapa sih. Iqbal kenapa sih woy” kata ray
“aduh. Ray, sepupu gw yang telminya gak
ketulungan. Itu lagunya iqbal bareng boybandnya” Kata Deva
“hehe.. pantesan pernah denger” kata ray
“tau ah” kata iqbal
“ngambek nih ceritanya” kata ray
“ya udah gw minta maaf” kata ray
“iya.” Kata iqbal.
“gimana sama yang tadi” kata iqbal
“ya udah yang tadi aja. Aku malas mikir” kata
obiet
“jadi deal, ya” kata iqbal
“oke..” kata deva, ray, dan obiet
“ray, iqbal, obiet, deva. Gimana? Kalian udah
bikin?” tanya lintar
“udah, kak” jawab mereka serempak.
“oke. Adik – adik semuanya sudah bikin?” tanya
lintar
“udah, kak” jawab mereka serempak
“masing – masing kelompok maju ke depan untuk
menyanyikan yel – yelnya, ya” kata lintar
“baik, kak” jawab mereka serempak
Satu
kelompok bergantian maju ke depan menyanyikan yel – yel yang telah mereka buat
sendiri. Sekarang tiba giliran kelompoknya Iqbal, deva, ray, dan obiet.
“coba kalian nyanyikan yel – yelnya” kata lintar
“Kalian buat gugus matahari tersipu buat
gugus matahari malu-malu Saat bersama kalian, saat gugus matahari sapa diri
kalian gugus matahari kok merinding bulu kita, kok jadi gugup kita
Saat bersama kalian, saat kalian senyum pada kita”
mereka menyanyikan yel – yel
“kayaknya kakak pernah denger deh lagunya. Tapi lagu
siapa, ya?” tanya lintar kepada yang lainnya dan seketika raut wajah iqbal jadi
berubah menjadi cemberut.
“lho, bal. Kamu kenapa muka kamu kok jadi di
tekuk begitu” kata lintar
“itu lagunya iqbal, kak. Lagunya iqbal bareng
boyband coboy” kata iqbal yanag masih cemberut
“maaf, maaf. Kak lintar minta maaf” kata lintar
Sedangkan
di tempat lain yang tak lain dan tak bukan adalah tempat di mana ozy di rawat. Sekarang
agni dan irsyad sedang membujuk ozy untuk makan karena dari tadi ozy tidak mau
makan.
“zy, ayo donk makan dulu” kata agni
“iya, zy. Biar kamu cepet sembuh, sayang.” Kata lintar
“gak mau, kak. Kalau gak di suapin sama mama ozy
gak mau makan” kata ozy
“tapi, zy. Mama kan masih di sekolah” kata agni
“pokoknya ozy gak mau makan kalau gak di suapin
sama mama” kata ozy
“Assalamu’alaikum” kata bu okky memberi salam
yang baru saja datang
“mama... suapin” kata ozy manja
“kamu ini...” kata bu okky geleng – geleng kepala
“tuh, ma. Dari tadi gakmau makan.” Kata agni
“ozy, kamu ini lagi sakit juga bukannya makan”
kata bu okky
“ozy gak mau makan kalau gak di suapin sama mama”
kata ozy
“ya udah sini. Aaaa” kata bu okky
“aaa” kata ozy
“ma, pait” kata ozy
“udah kamu paksain. Abis ini kamu harus minum
obat” kata bu okky
“iya, ma.” Kata ozy
Di
tempat lain yaitu di taman asrama febby, ify, olivia, sheila, gita, gabriel,
acha, kiki, kesha, pricilla, oik, kiki, shilla, zevana, debo, aldi, keke,
sivia, alvin, rio, nova, cakka, dan bastian lagi kumpul.
“hoy, kok adik – adik gw. Si agni sama irsyad gak
kelihatan, ya” kata febby
“oh iya, ya. Agni sama irsyad gak ada aku baru
sadar” kata ify
“semalam sms gw baru di bales. Katanya irsyad. Dia
lagi di rumah sakit sama agni katanya ozy masuk rumah sakit” kata rio
“apa?? Ozy masuk rumah sakit? Kamu yang bener, yo”
kata ify
“gw gak bercanda, kak. Orang irsyad nya sendiri
yang ngomong” kata rio
“kok bisa?” tanya febby
“jadi gini, kak. Semalam mas iqbal ngomong sama
kita. Katanya ozy di hukum sama kak zahra di suruh ngelilingin lapangan 20
putaran. Ya, sekitar 10 menit setelah ozy keluar kak agni sama kak irsyad
bentak – bentak kak zahra. Terus juga katanya ozy pingsan. Gitu, kak yang di
kasih tahu sama mas iqbal” kata aldi
“jahat banget sih tu, orang” kata febby marah
“tapi beruntung, lho. Katanya kak zahra di
keluarin dari osis” kata kesha
“kamu tahu dari mana, kesh?” tanya kiki, kakaknya
kesha
“tante okky yang ngomong ke kesha. Kemaren pas
kesha mau ke toilet ketemu sama tante okky” kata kesha
“ouh...” kata mereka serempak
“besok udah mos hari terakhir, ya” kata shilla
“iya, dan lusa udah mulai belajar” kata sivia
“gw kesel banget sama angel sama daud juga. Mereka
berdua suka bikin ulah” kata febby kesel
“iya. Ify juga kesel sama sion. Dia juga suka
bikin ulah mulu” kata ify
“iya, gw juga kesel sama zahra” kata kiki
“ya, kan secara gitu. Mereka kan sekongkol buat
bikin ulah” kata shilla
“kenapa coba dulu orang tua kita nerima mereka
sekolah disini” kata sheila
“hush, shel. Gak usah ngomong begitu” kata kesha
“tapi, gw kan kesel. Tapi tetep aja gak usah
ngomong begitu” kata sheila.
“vin, yo. Main basket, yuk” ajak gabriel
“ini anak main basket mulu” protes shilla
“apa? Protes mulu” protes gabriel
“ganti baju dulu” kata shilla
“dicuci” kata mereka serempak
“siapa suruh di cuci” kata shilla
“noh nenek sihir” kata alvin nunjuk nova
“enak aja lu. Gw bukan nenek sihir. Sembarangan lu”
protes nova
“tapi lu kan yang nyuruh kita nyuci bajunya” kata
alvin
“tapi kan, kak. Bajunya itu bau apek. Kalau gak
di cuci bakalan jadi busuk” kata nova
“udah – udah kok malah jadi pada berantem” kata
sivia menengahi
Sementara
itu di rumah sakit tempat ozy di rawat semuanya yang lain menemani ozy lagi
pada berbincang – bincang. Dan ketika mereka sedang mengobrol tiba – tiba ada
dokter yang masuk
“ma, ozy kapan balik ke asrama. Ozy gak betah di
rumah sakit” kata ozy
“makanya kamu kalau di suruh makan sama minum
obat itu nurut” omel mamanya
“iya, ma. Galak amat sih” kata ozy
“ozy, ozy. Kamu itu kalau sakit manjanya kumat”
kata agni mengelus rambut ozy dengan lembut
“assalamu’alaikum” kata dokter yang tiba – tiba masuk
ruang rawat ozy
“wa’alaikumsalam” kata ozy, irsyad, agni, dan bu
okky menjawab salam sang dokter
“saya mau mengasih tahu berita baik” kata dokter
“berita baik apa, dok?” tanya bu okky
“hari ini ozy sudah bisa balik lagi ke asrama”
kata dokter
“yang bener, dok” kata ozy menyakinkan
“iya, bener. Tapi dengan catatan selama tiga hari
ke depan ozy belum boleh masuk sekolah. Selama tiga hari ke depan ozy masih
harus istirahat” kata dokter
“makasih, dok. Kapan ozy boleh kembali ke asrama?”
tanya agni
“sekarang juga sudah boleh” kata dokter
“maksih, dok” kata irsyad
“sama – sama” kata dokter sambil mencabut selang
infus yang menempel di lengan ozy
“irsyad, agni. Tolong kamu bereskan pakaian ozy”
kata bu okky
“siap, ma” jawab mereka kompak
Dan
setelah beres – beres lalu mereka pun kembali ke asrama dan ozy selama tiga
hari ke depan tidak di perbolehkan untuk masuk sekolah terlebih dahulu dan juga
selama tiga hari ke depan ozy harus istirahat. Dan sekarang ozy, agni, irsyad,
dan juga bu okky sudah sampai di kamar asrama cowok no 19 yang di isi oleh ozy,
iqbal, aldi, cakka, dan juga bastian. Dan ternyata di dalam kamar itu sudah ada
cakka, aldi, dan juga bastian.
“assalamu’alaikum” kata ozy, agni, irsyad, dan bu
okky
“wa’alaikumsalam” kata aldi, cakka, dan bastian
“kak ozy sudah sembuh, tan?” tanya aldi ke bu
okky
“udah mendingan sih. Kalian temenin ozy, ya. Tante
mau ke universitas dulu.” Kata bu okky lalu berjalan keluar
“siap, tan” kata aldi
“kak, gimana keadaannya?” tanya bastian
“kak agni sama kak irsyad mendingan balik aja ke
asrama. Kalian kan dari semalam ngejagain ozy. Pasti kalian belum istirahat
dari semalam. Sekarang biar kita aja yang jagain ozy” kata cakka
“beneran nih, kka. Gak papa kalian jagain ozy”
kata agni meyakinkan
“bener kok, kak. Cakka gak tega ngeliat wajah kalian udah lesu begitu. Mendingan kalian
istirahat aja deh” kata cakka
“kakak titip ozy, ya” kata irsyad
“assalamu’alaikum” kata agni dan irsyad memberi
salam
“wa’alaikumsalam” jawab mereka serempak
“kak, gimana keadaannya?” tanya aldi
“udah mendingan kok, di” jawab ozy yang berbaring
di tempat tidur
“tapi badan kakak panas begini, lho” kata cakka
“udah gak papa kok” kata ozy
“kakak udah makan sama minum obat?” tanya bastian
“udah kok, bas” jawab ozy
“kemaren iqbal pulang jam berapa?” tanya ozy
“sekitar jam satu. Palingan bentar lagi selesai,
kak” jawab aldi
“kemarin iqbal cemas gak sama keadaan kakak?”
tanya ozy
“kemarin mas iqbal cemas banget, kak mikirin
kakak. Semalem aja mas iqbal gak bisa tidur” kata aldi
“segitu pekanya, ya perasaan anak kembar jika
salah satu kembarannya sakit?” tanya ozy
“pasti, kak. Soalnya anak kembar itu punya
kekuatan batin walaupun mereka berdekatan ataupun berjauhan kekuatan batinnya
itu sangat berpengaruh, kak. Itu sih yang bastian tahu” kata bastian.
“kak tahu gak gara – gara kakak kemaren di hukum
sama kak zahra sampai sakit kak zahra di keluarin dari osis” kata cakka
“yang bener kamu, kka?” tanya ozy meyakinkan
“iya, kak. Kemaren katanya kesha dia ketemu sama
tante okky pas mau ke kamar mandi. Terus tante ngomong begitu” kata aldi
“ia tuh, kak. Katanya kalau sampai anak – anaknya
dan keponakan –keponakannya tante okky kenapa – kenapa terus juga kalau siswa –
siswi disini juga sampai di apa –apain sama dia tante okky bakal ngeluarin
zahra dari sekolahan” kata bastian
“kalian jangan ngada – ngada, ah” kata ozy
“kita gak ngada – ngada kok, kak” kata bastian
#Bersambung#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar