Malamnya, di kamar asrama cowok 3 sedang terjadi perbincangan. Dan mereka pun membicarakan Ozy yang dari tadi pulang sekolah belum pulang – pulang juga.
“Mas
Iqbal. Kok Kak Ozy gak kelihatan dari tadi pulang sekolah” Tanya Aldi
“Gak
tahu nih, di. Mas Iqbal juga dari tadi ngubungin ke Hp nya Ozy tapi gak ada
tanda – tandanya. Di telepon gak di angkat. SMS juga gak di bales” Kata Iqbal
“Sebelum
Kak Ozy ngilang emang ada kejadian apa sih?” Tanya Cakka
“Tadi
pas MOS. Ozy di hukum sama Kak Zahra di suruh ngelilingi lapangan sampai 20
putaran. Terus setelah 10 menitan Ozy keluar. Kak Agni sama Kak Irsyad masuk ke
kelas terus ngebentak – bentak Kak Zahra. Kata Kak Irsyad sama Kak Agni Ozy itu
pingsan” Kata Iqbal
“Mungkin
aja Kak Ozy masih Di UKS atau di bawa ke rumah sakit” Kata Bastian
“Tapi
kenapa kita gak di kasih tahu” Kata Iqbal
“Kalau
itu aku gak tahu” Kata Bastian
“Aku
harus aduin ke mama ini” Kata Iqbal
“Jangan,
mas” Cegah Aldi
“Udah
tenang aja” Kata Iqbal.
Sementara itu di kamar asrama cowok 1
mereka pun sedang melakukan perbincangan mengenai yang semenjak pulang sekolah
tadi belum pulang juga.
“Woy,
Si Irsyad kemana, ya. Kok dari tadi belum pulang juga, ya” Kata Kiki
“Gak
tahu juga sih. Padahal kan tadi pas kita di taman kan bareng” Kata Rio
“Iya,
yo. Tapi dia kan Izin ke kita di pergi bareng Agni ke Sekolah” Kata Alvin
“Gak
tahu. Habis itu dia gak keliatan tahu, kak” Kata Gabriel
“Tu
anak bisanya cunma ngilang aja” Kata Kiki
“Udah
ah aku mau tidur” Kata Gabriel.
“Main
tidur aja lu. Pikirin nasib Irsyad, woy” Kata Alvin
“Ngantuk
ah, gw” Kata Gabriel
“Udah
biar kita aja. Kasian si iel. Udah ngantuk berat tu anak” Kata Kiki
“Terus
gimana ini si Irsyad, kak” Kata Rio
“Kakak
juga gak tahu” Kata Kiki
“Coba
deh aku telepon” Kata Alvin
“Percuma,
Vin. Tadi aku udah telepon tapi gak di angkat, di sms juga gak di bales” Kata
Kiki
“Mungkin
tadi hp nya gak aktif kali. Coba aja dulu sekarang mungkin hp nya udah aktif”
Kata Alvin
“Ya
udah gih coba deh” Kata Kiki
“Tetap
gak bisa, euy” Kata Alvin setelah menghubungi Irsyad
“Kan
tadi udah aku bilang” Kata Kiki
“Ya,
mungkin batre hp nya lowbat kali” Kata Alvin
“Terserah
kamu aja deh, vin. Tapi kan kita Khawatir” Kata Kiki
“Emangnya
Alvin gak khawatir apa sama Irsyad” Kata Alvin
“Udah
– udah. Kenapa jadi pada berantem. Kita selidiki besok aja.” Kata Rio
Di kamar asrama cewek 2 juga begitu.
Mereka lagi pada ngobrolin tentang Agni yang dari tadi jam pulang sekolah
sampai sekarang belum pulang juga.
“Woy,
kok Agni belum pulang, ya” Kata Nova
“Kakak
juga gak tahu. Dari jam pulang tu anak gak kelihatan” Kata Acha
“Terus
gimana donk nih?” Tanya Pricilla
“Gak
tahu. Dari tadi kakak juga udah telepon gak di angkat, sms juga gak di bales”
Kata Zevana
“Kira
– Kira Agni kenapa, ya?” Tanya Nova
“Aku
juga gak tahu. Tiba – Tiba itu anak ngilang gak ada kabar” Kata Zevana
“Terus
gimana donk” Kata Nova
“Tenang
aja dulu, Nov. Besok kita cari aja, ya” Kata Zevana
“Mendingan
kita tidur yuk” Kata Pricilla.
“Lu
aja duluan deh” Kata Nova
Sementara itu di ruangannya Bu Okky
lagi bersantai sambil minum teh dan makan biskuit. Tiba – tiba ada seseorang
yang mengetuk ruangannya.
TOK......TOK......TOK....
“Masuk
aja gak dikunci” Kata Bu Okky
“Mama...”
Kata Iqbal
“Kamu
Iqbal. Mama kira siapa. Ada apa sayang malam – malam kok kesini.” Kata Bu Okky
“Ma,
dari tadi jam sekolah bubar Ozy belum pulang – pulang.” Kata Iqbal
“Yang
bener kamu, bal?” Tanya Bu Okky
“Bener,
Ma” Kata Iqbal
“Ozy
nya udah kamu hubungi?” Tanya Bu Okky
“Udah,
ma. Di telepon gak di angkat. Di sms gak dibales” Kata Iqbal
“Sebelum
Iqbal hilang emangnya apa yang terjadi” Kata Bu Okky.
“Jadi
begini lho, ma. Tadi kan pas MOS Ozy itu di hukum sama Kak Zahra ngelilingi
lapangan sampai 20 putaran. Habis itu sekitar 10 menitan setelah Ozy keluar Kak
Agni masuk ke kelas ngebentak – bentak Kak Zahra. Kata mereka Ozy pingsan” Kata
Iqbal.
“Apa
mungkin masih di UKS atau di Rumah Sakit” Kata Bu Okky
“Gak
Mungkin, Ma. Kalau pun Ozy di Rumah Sakit atau di UKS pasti Kak Agni atau Kak
Irsyad nelepon. Ini gak ada yang nelepon.” Kata Iqbal.
“Ya,
udah kamu ke kamar aja gih. Mama mau panggil Zahra” Kata Bu Okky
Lalu Iqbal pun keluar dari ruangan
Ibunya. Dan setelah Iqbal keluar selang 5 menit kemudian Bu Okky memanggil
Zahra lewat Speaker.
“Panggilan
Kepada Zahra Damariva. Siswi kelas 8-1. Di kamar asrama putri no 14 harap segera
datang ke ruangan Kepala Sekolah Universitas. Sekali lagi Panggilang kepada
Zahra Damariva. Siswi kelas 8-1. Di kamar asrama putri no 14 harap segera
datang ke ruangan Kepala Sekolah Universitas. Diharapkan Segera ke ruangan
Kepala Sekolah Universitas. Sekian” Kata Bu Okky lewat Speaker, lalu tak lama
kemudiana Zahra pun datang.
“Ibu
manggil saya?” Tanya Zahra
“Iya.
Ibu manggil kamu” Kata Bu Ira
“Ada
apa ya, bu” Kata Zahra
“Apa
benar kamu menghukum Ozy mengelilingi lapangan sebanyak 20 kali” Kata Bu Okky
“Gak,
bu. Saya gak pernah melakukan itu” Kata Zahra
“Jangan
bohong kamu” Kata Bu Okky marah
“Bener,
bu. Saya nggak bohong kok” Kata Zahra
“Aduh
mampus gw” Batin Zahra
“Tapi
walaupun kamu bilang begitu. Saya lebih percaya sama anak saya” Kata Bu Okky
“Emang
siapa yang ngomong ke ibu?” Tanya Zahra
“Iqbal.
Emang kenapa?” Tanya Bu Okky
“Gak
papa, bu. Tapi emangnya Iqbal gak bohong tuh, bu. Siapa tahu aja Iqbal bohong
buat ngejahatin saya” Kata Zahra memanas – manasi Bu Okky.
“Saya
gak pernah punya anak yang jahat – jahat. Dan saya tahu watak anak – anak saya.
Sebangor – bangornya anak saya, anak saya itu gak pernah saya didik untuk
berbuat jahat. Dan anak saya juga gak pernah berbuat jahat seperti kamu. Kalau kamu
ibu percaya kalau kamu sering berbuat jahat. Dan dengan ini saya menyatakan
kamu ibu keluarkan dari OSIS” Kata Bu Okky
“Bu,
ibu gak bisa kayak gitu donk. Ibu gak bisa mengeluarkan saya secara sepihak
begitu donk, bu” Kata Zahra
“Oh,
tentu saja saya bisa” Kata Bu Okky
“Awas
aja tuh si Iqbal. Gw bakal bikin dia babak belur” Ancam Zahra dalam hati.
“Saya
bakal bilang ke guru – guru yang lain, kok. Dan jika kamu masih berbuat jahat
kepada anak – anak saya ataupun kepada keponakan – keponakan saya atau kepada
siswa – siswi yang lainnya kamu akan saya keluarkan” Kata Bu Okky.
“Lho
bu kok begitu sih. Ibu gak bisa begitu” Kata Zahra
“Tentu
saja saya bisa. Karena saya kepala sekolah dan saya dan keluarga saya yang
lainnya pemilik sekolahan ini dan juga pemilik perusahaan – perusahaan terbesar
di seluruh dunia. Jadi saya, adik – kakak saya, anak – anak saya, dan keponakan
– keponakan saya bisa melakukan apa saja Jika perbuatan itu melenceng ke jalur
kejahatan atau ke jalur yang tidak benar. Dan silahkan anda keluar” Kata Bu
Okky
“Baik,
bu” Kata Zahra
“Awas
aja tuh si Iqbal. Dasar tukang ngadu mentang – mentang anak kepala sekolah dan
anak pemilik sekolahan.” Batin Zahra sambil berjalan keluar ruangan
Sementara di tempat lain lebih
tepatnya di Rumah Sakit Asrama. Setalah jam pulang sekolah Agni dan Irsyad pun
langsung membawa Ozy ke rumah sakit tersebut karena Ozy demamnya semakin parah.
“Kak...”
Panggil Ozy
“Iya,
ada apa sayang.” Kata Agni
“Mama
udah di kasih tahu?” Tanya Ozy
“Belum,
sayang” Kata Irsyad
“Kenapa,
kak. Nanti mama malah khawatir” Kata Ozy
“Kamu
yakin sayang Mama mau di kasih tahu” Kata Irsyad menyakinkan
“Beneran,
kak. Ozy yakin. Nanti mama malah khawatir. Ozy yakin pasti Iqbal udah kasih
tahu Mama kalau Ozy gak pulang ke kamar Asrama” Kata Ozy.
“Ya
udah kakak kasih tahu mama deh.” Kata Irsyad
“Ag,
kamu masih ada pulsa?” Tanya Irsyad
“Gak
ada. Cuma tinggal bonus 1x SMS lagi” Jawab Agni
“Ya
udah biar kakak yang hubungi Mama” Kata Irsyad
“APA.....”
Teriak Irsyad
“Ada
apa, kak?” Tanya Agni dan Ozy
“Ada
35 Panggilan tak terjawab sama 29 SMS Masuk. Dari anak – anak, Ag. Isi SMS nya
juga sama. Nanyain tentang kakak nih. Di bales gak, ya?” Tanya Irsyad
“Emang
yang SMS siapa aja?” Tanya Agni
“Kak
Kiki, Kak Alvin, Kak Gabriel sama Rio” Jawab Irsyad
“Ya
udah mendingan Kakak SMS ke salah satu dari mereka terus jawab yang sebenernya
aja deh, kak. Agni juga ada 20 Panggilan tak terjawab sama 10 SMS Masuk. Agni juga
mau bales, tapi pake HP kakak ya. Pulsa Agni habis” Kata Agni
“Nyeh
dasar kamu” Protes Irsyad
“Protes
mulu” Kata Agni
“Iya...Iya
tapi nanti dulu” Kata Irsyad
“Iya,
bawel” Kata Agni
SMS
1 :
To
: Rio
From
: Irsyad
Guys,
maap ya SMS kalian gak di bales. Aku lagi di rumah sakit. Lagi ngejagain Ozy.
Ozy lagi sakit. Maap SMS kalian baru aku baca
SMS
2:
To
: Mama
From
: Irsyad
Ma,
Irsyad sama Agni lagi ada di rumah sakit. Kita lagi ngejagain Ozy. Ozy lagi
sakit.
“Nih
Ag” Kata Irsyad langsung ngasih HP nya ke Agni
“Iya,
kak” Jawab Agni
To
: Nova
From
: Irsyad
Nov,
ini gw Agni pakai HP kak Irsyad. Maap ya SMS kalian baru aku buka. Pulsa aku
juga udah habis. Aku sama Kak Irsyad lagi di rumah sakit. Lagi ngejagain Ozy. Dia
lagi sakit.
“Nih,
kak. Makasih” Kata Agni
“Iya
agnoy” Kata Irsyad
“Berhenti
panggil Agni dengan sebutan itu deh, kak” protes agni
“kidding,
ag” kata irsyad
“gimana,
kak?” tanya ozy
“belum
dibales, zy” jawab irsyad, tak berapa lama kemudian ada beberapa balesan.
Balesan
dari rio :
To
: Irsyad
From
: Rio
Ye,
dasar lu ya. Minta maaf sih gampang. Kita dari tadi nyariin lu tahu. Kok bisa
sih SMS nya baru di buka?
To
: Rio
From
: Irsyad
Iya.
Dari tadi gw sama Agni ngobrol gak sadar ada sms sama telepon
Balesan
dari Bu Okky
To
: Irsyad
From
: Mama
Ya
udah ya sayang. Mama kesana sekarang, ya. Kamu ada di rumah sakit yang mana
To
: Mama
From
: Irsyad
Gak
usah, ma. Biar agni sama irsyad yang jagain ozy. Mama kesininya besok aja. Kita
ada di rumah sakit yang ada di depan gedung SMP
“Ag,
ini ada SMS dari Nova” Kata Irsyad
“Iya”
Jawab Agni
Balesan
dari nova :
To
: agni
From
: nova
Kok
gak ngabarin sih. Kita panik tahu. Kenapa baru di buka sih sms nya
To
: nova
From
: agni
Iya,
iya maap. Dari tadi aku sama kak irsyad keasyikan ngobrol jadi gak sadar ada
sms masuk sama ada panggilan
#Bersmbung#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar