Jam sudah menunjukkan pukul 11.25. ketika itu di kamar asrama cowok yang hanya ada si kembar ozy dan iqbal, mereka memang tidak masuk sekolah karena sakit. Tak lama kemudian bu okky, ibu dari ozy dan iqbal masuk ke dalam kamar asrama mereka.
“assalamu’alaikum”
kata bu okky memberi salam
“wa’alaikum
salam” jawab ozy dan iqbal.
“iqbal,
sayang kamu udah baikan?” tanya bu okky
“masih
sakit, ma” jawab iqbal.
“mama
kok ada di sini? Emang gak ngajar?” tanya ozy
“mama
ada jamnya ngajar nanti sore, sayang” jawab bu okky
“kamu
ke rumah sakit aja, ya. Biar nanti di kasih obat, ya” ajak bu okky
“gak
usah, ma” jawab iqbal
“iqbal,
nanti kalau luka – luka kamu tambah parah gimana?” tanya bu okky
“di
kompres aja, ma” jawab iqbal
“mau
gak mau kamu harus ke dokter. Ayo” paksa mamanya.
“iya....iya,
ma” jawab iqbal.
“ma,
ikut ya” kata ozy
“ozy,
kamu di sini aja. Kamu kan masih sakit” kata bu ira
“ma...”
kata ozy
“iya,
iya ayo” jawab bu okky.
Dan setelah itu ozy, iqbal, dan bu
okky pergi ke rumah sakit yang letaknya di depan SD untuk memeriksakan keadaan
iqbal. Sembari iqbal di periksa, ozy dan bu okky pun sekalian masuk ke ruangan
itu.
“dok,
gimana keadaan iqbal, dok?” tanya bu okky setelah iqbal di periksa
“luka
– lukanya sangat parah” kata dokter
“saya
berikan dia salep ya, di pake di sekujur tubuh yang penuh luka. Saya juga kasih
vitamin” kata dokter
“apa
perlu di kompres, dok?” tanya bu okky
“kalau
bisa sebelum salepnya di pake luka – lukanya di kompres terlebih dahulu.” Jawab
dokter
“makasih
ya, dok” jawab bu okky
Dan setelah pulang dari rumah sakit
iqbal pun luka – lukanya langsung di kompres.
“bal,
mama kompres dulu ya” kata bu okky
“sakit,
ma” kata iqbal
“tahan,
sayang” bujuk bu okky
“ozy,
kamu kompres luka iqbal yang di perut. Mama kompres lukanya yang di muka” suruh
bu okky
“ma....sakit”
ringis iqbal ketika mereka sudah mengompresnya.
“tahan,
sayang” kata bu okky
“sakit.....”
ringis iqbal
“tahan,
ya sayang” bujuk bu okky.
“tapi,
ma sakit...” kata iqbal meringis
“iya,
sayang mama tahu. Tapi kamu harus tahan, ya.....” kata bu okky.
“ozy
udah....sakit....mama sakit....” kata iqbal berteriak.
“iya,
iya ini udah. Sekarang salepnya di pakai terus kamu minum vitaminnya” kata bu
okky
“aduh...aduh,
ma...sakit...” kata iqbal
“mama
sakit...”ringis iqbal, tapi bu okky tidak memperdulikannya
“ma,
udah deh kayaknya kasian iqbal” kata ozy yang merasa iba kepada iqbal.
“iya,
sayang ini sebentar lagi selesai” kata bu okky
“tapi
sakit, ma” kata iqbal.
“iya,
iya. Ini udah selesai” kata bu okky.
Saat pergantian jam pelajaran zahra
pun pergi ke taman belakang sekolah. Ia mengumpulkan anak buahnya untuk
menghajar orang kembali.
“ok.
Sekarang gw punya tugas untuk kalian” kata zahra
“tugas
apa, bos?” tanya anak buahnya.
“ok.
Gw pengen kalian menghajar orang lagi, sama seperti kemaren kalian menghajar
iqbal. Tapi kali ini yang kalian hajar bukan iqbal melainkan sepupunya si aldi.
Dia sekarang kelas 6 SD. Nanti pas jam istirahat kalian harus pergi ke gedung
SD. Dan seret dia ke taman belakang sekolah dan kalian harus menghajar dia sama
seperti kalian menghajar iqbal. Ini fotonya.” Kata zahra panjang lebar
“kalian
mengerti?” tanya zahra
“mengerti,
bos” kata anak buahnya.
Sesuai yang di perintahkan oleh
Zahra, anak buahnya pun pergi ke gedung SD pada saat jam istirahat.
Sekarang jam istirahat sudah tiba,
di kelas 6-3 lebih tepatnya kelasnya aldi dan kawan – kawan. Di sana mereka
masih mengobrol – ngobrol.
“hey
ke kantin yuk” ajak cakka
“yuk,
kka. Gw laper” kata kesha
“jiah
perut mulu yang di pikirin lu, kesh” kata sheila
“protes
mulu lu, shel” protes kesha
“bodo,
bweee” kata sheila
“ya
udah yuk ke kantin. Di, ikut gak, lu?” tanya cakka
“duluan
aja, deh. Gw masih nulis nih” kata aldi.
“tumben,
di. Kamu masih nulis materi biasanya kalau jam pelajaran selesai mau lu udah
nulis atau belum lu langsung ngacir ke kantin” protes kesha
“gak
tahu, kesh. Gw hari ini pengen aja nulis. Nanti gw nyusul ke kantin deh” kata
aldi
“ya
udah kalau begitu nanti nyusul, ya..” kata sheila
“okidi”
jawab aldi.
Tak berapa lama kemudian aldi pun
telah selesai nulisnya dan menyusul mereka ke kantin. Aldi pun berjalan dengan
santainya. Dan pas di depan taman dan mau pergi ke kantin aldi pun di cegat
oleh seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah anak buahnya zahra. Aldi pun
di seret – seret oleh anak buahnya zahra ke taman ketika mereka sudah sampai di
taman aldi pun di hajarnya sampai babak belur. Muka aldi di tonjok – tonjoknya hingga
babak belur sama seperti iqbal. Perutnya pun juga di tonjok – tonjoknya hingga
babak belur. Aldi pun tidak kuat sehingga dia pun terjatuh dan terkulai lemas
di tanah, dia jatuh tepat di depan pohon jadinya dia bisa bersender di pohon. Dan
ketika anak buahnya selesai membuat aldi babak belur zahra pun keluar dari
persembunyiannya yang selama aldi di hajar – hajar sebenarnya zahra itu
mengumpat.
“heh,
anak ingusan. Awas aja ya, loe kalau loe berani ngaduin hal ini ke orang lain
terutama ke om – tante loe atau mama – papa loe, bahkan kalau loe ngaduin hal
ini sama kakak – kakak loe dan sepupu – sepupu loe gw bakalan bikin loe babak
belur lebih dari yang ini. paham loe” kata zahra mengancam.
“iya,
kak” kata aldi lemah.
Di tempat lain lebih tepatnya di
kantin sheila, kesha dan cakka yang sedang menunggu aldi pun cemas. Karena sampai
sekarang aldi pun belum datang – datang.
“duh,
aldi mana, ya. Kok lama begini sih?” tanya sheila
“iya,
iya kok lama begini sih tu anak. Biasanya juga paling cepat di antara kita”
kata kesha
“udah
kalian positif thingking dulu. Mungkin aldi masih di kelas masih nulis kali”
kata cakka
“gak
mungkin lah, kka. Dia itu kan nulisnya yang paling cepat di antara kita, ya
walaupun tulisannya kayak cakar beber ( maaf alovers. Cuma cerita doank..)” kata
sheila
“ya
udah susul aja yuk” ajak cakka
“yuk”
jawab mereka sermpak..
Dan ketika merke melweati taman
nggak ada yang sadar kalau aldi tergolek tak berdaya di taman kecuali sheila
yang melihat aldi bersender di taman.
“eh,
eh...itu kan aldi” kata sheila menunjuk ke arah aldi
“mana
sih, shel” kata cakka mencari – cari
“
itu yang bersender di pohon” tunjuk sheila
“ya
udah kita kesana aja, yuk” kata kesha
“ya
ampun, di. Kamu kenapa kok bisa sampai babak belur kayak begini sih?” tanya
sheila ketika mereka bertiga udah sampai di depan aldi
“aku
gak pap kok, shel” kata aldi lemah
“gak
papa gimana sih kamu. Kamu itu babak belur kayak gini di bilang gak papa”
protes kesha
“udahlah
kesh. Aku gak papa kok beneran” kata aldi
“pasti
kak zahra kan yang ngelakuin ini semua?” tanya cakka
“bukan
kok, kka” kata aldi mengelak
“jawab
atau jangan pernah anggap kami sepupu, teman ataupun sahabat loe lagi” ancam
kesha
“iya,
iya. Gw ngaku. Kak zahra emang yang ngelakuinnya ke gw” kata aldi lemah dan takut
karena dia takut zahra akan melakukan hal yang lebih kejam dari yang ini.
“aku
bilang ke mama ya, di” kata kesha
“jangan,
kesh” kata ald dengan lemah
“kali
ini aku gak bisa ngabulin permintaan kamu, di” kata aldi
“sebenernya
bukannya aku gak mau bilang sama kalian. Tapi...” kata aldi menggantung dengan
suara yang lemah
“tapi
apa, di???” tanya kesha yang masih belum pergi
“tadi
sebelum kak zahra pergi aku di ancam sama dia katanya aku gak boleh ngomong
sama kalian semua apalagi sama mama – papa dan om – tante. Kalau aku tetep
ngomong sama kalian aku bakalan di bikin babak belur lagi melebihi yang kali
ini” kata aldi menjelaskan dengan ketakutan
“aldi,
kamu tenang aja. Kan masih ada kita..” kata sheila
“tapi
kalau kalian yang di bikin babak belur gimana??” kata aldi
“udah,
di pokoknya kamu tenang aja” kata cakka
“udah,
kesh. Cepet kasih tahu hal yang sebenarnya ke tante winda.
Kesha pun pergi ke ruangan ibunya
dan memberi tahukan hal yang sebenarnya terjadi sama aldi.
“asalamu’alaikum”
kata kesha sambil masuk
“wa’alaikumsalam”
jawab bu winda
“kamu,
kesh. Mama kira siapa. Ada apa kok kamu ke kantor mama?” tanya bu winda
“gawat,
ma gawat” kata kesha
“gawat
kenapa??” tanya bu winda bingung
“aldi,
ma...aldi” kata kesha
“iya,
aldi kenapa sayang??” tanya bu winda
“aldi
di bikin babak belur sama kak zahra dan sekarang dia masih ada di taman di
temani sama cakka dan sheila” kata kesha
“APAAA??”
kata bu winda kaget
“ya
udah cepat, kesh kesana. Antar mama juga.” Kata bu winda
Lalu kesha dan bu winda pun pergi ke
taman itu. Dan menghampiri aldi yang masih ada di sana yang masih di temani
oleh sheila dan juga cakka.
“ya
ampun aldi kamu kenapa, sayang” tanya bu winda
“aldi
gak papa, tante” jawab aldi
“gak
papa gimana sih, kamu. Muka kamu tuh babak belur” protes bu winda
“sekarang
pulang ke asrama ya. Kamu istirahat” bujuk bu winda
“gak
mau ah, tan” kata aldi
“aldi,
dengerin tante, ya. Kalaupun kamu maksain kamu gak bakalan kuat, sayang. Sekarang
balik ke asrama ya, sayang” kata bu winda
“iya
deh, tan” kata bu winda akhirnya
“sini
kamu tante gendong. Kamu pasti gak bakalan kuat jalan” kata bu winda
“kesha,
sheila, sama cakka ke kelas gih. Udah bel masuk. Kesha kesini lagi ya kamu
ambilin tasnya aldi habis itu kamu balik lagi ke kelas” kata bu winda
“iya,
ma” kata kesha
“ok,
tante” kata sheila + cakka
Sesuai perkataan bu winda. Sheila,
kesha, dan cakka pun ke kelas. Tetapi kesha harus kembali ke taman lagi untuk
mengantarkan tasnya aldi. Lalu setelah itu bu winda pun mengantarkan aldi ke
asrama. Di dalam kamar asrama ada iqbal dan ozy yang memang masih sakit. Mereka
pun terkejut dengan keadaan aldi.
“assalamu’alaikum”
kata bu winda memberi salam
“wa’alaikumsa...lam”
kata ozy+iqbal yang kaget dengan keadaan iqbal
“lho,
tan. Aldi kenapa?” tanya iqbal
“kata
kesha sih aldi di bikin babak belur sama zahra sama seperti dia bikin kamu
babak belur” kata bu winda
“apa
kak zahra balas dendam ke aldi ya, tan karena iqbal ngaduin ke kalian semua”
kata iqbal yang merasa bersalah
“iqbal
gak usah bersalah, ya” kata bu winda
“tapi,
tan..” kata iqbal terputus
“udah
aldi pasti gak papa” kata bu winda
“i..iya,
tan” kata iqbal
#Bersambung#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar