Malamnya setelah makan malam bersama
terlihat anak – anak coboy junior di tendanya juga terlihat oik, acha, dan juga
keke yang sedang berada di tenda bersama coboy junior.
“eh,
ternyata obiet itu nggak sejahat yang kita bayangkan, lho???” ujar acha
“maksud
lu, cha” ujar kiki
“iya,
dia tadi sempet bilang sama gw. Dia itu emang suka nyolot sama anak laki – laki
apalagi sama kalian. Tapi kalau udah di depan cewek obiet itu lembut banget.
Nggak kasaran yang cowok rata – rata” ujar acha
“kira
– kira tu anak kenapa ya bisa kayak begitu” ujar aldi
“iya.
Katanya dia tuh punya adik cewek. Jadi dia nggak berani nyakitin cewek. Katanya
takut imbas ke adiknya atau ke mamanya dia bilangnya sih begitu ke aku” ujar
acha
“kalau
lu, baal” ujar kiki
“ih...sorry
banget. Gw enek ngeliat tuh anak terus. Sekelompok lagi” ujar iqbaal kesal
sembari tiduran
“lu
kan yang bikin dia sakit seharusnya lu minta maaf ke dia.” Ujar oik sinis
“tapi
gw kagak sengaja” bentak iqbaal
“ah.
Terserah deh. Aku balik ke tenda aja” ujar oik
“gw
juga mau ke tenda nggak mau ngeliat muka dia” ujar acha sambil menunjuk muka
iqbaal
“udah,
baal. Sebaiknya kalian minta maaf deh. Daripada ntar masalahnya tambah panjang”
ujar kiki
“nggak
mau. Mereka duluan yang cari masalah” ujar iqbaal
“terserah
deh. Abang nggak mau ikut campur lagi” ujar kiki
“keke
nih pasti romantis sama yayangnya” ujar bastian menggoda
“apaan
sih” ujar keke mukanya pun memerah
“mukanya
merah tuh, ke” ujar iqbaal
“mana?
Kagak ada jerawatnya” ujar keke sambil mengaca
“maksud
kita itu bukan merah karena jerawat. Tapi muka lu memerah karena kita godain.
Hahay...” ujar iqbaal yang masih tetap menggoda.
“udah
deh....ah” ujar keke malu – malu
“udah...udah,
ah....kasian tuh kekenya” ujar kiki
“terus
lu sama olivia gimana, bas” ujar kiki
“ya,
dia nggak seperti yang kita sangka. Walaupun dia suka bersekongkol sama forever
untuk menjelek – jelekkan kita atau bahkan menghina – hina kita. Dia itu kan
cewek tomboy tapi anehnya manja banget kayak cewek feminim lah. Ya, mirip oik
lah tingkahnya. Tapi bedanya oik itu nggak manja” ujar bastian
“wah,
seru tuh bas deket – deket sama cewek manja” ujar aldi
“seru
gimana. Yang ada gw nya ribet” ujar bastian
Tak beda jauh dengan coboy junior.
Di tenda anak – anak forever pun sedang membicarakan hal yang sama. Disana juga
terlihat ify dan olivia
“ray,
lu gimana sama iqbaal” ujar ify
“udah
deh, kak. Nggak usah nanya – nanyain dia lagi. Ray muak denger nama dia di
sebut – sebut. Kenapa coba harus se kelompok sama dia” ujar ray
“wah....seru
tuh ray sekelompok sama iqbaal” ujar deva
“seru
gimana?” ujar ray
“lu
belum tahu aja sifat aslinya iqbaal, ray. Dia itu anaknya asyik diajak
bercanda, manja. Rame, yang paling penting dia itu baik dan juga care” ujar
deva
“karena
lu sepupunya. Jadi lu tahu watak aslinya” ujar ray kesal
“pokoknya
lu harus jagain iqbaal. Kalau sampai ada apa – apa sama iqbaal gw gak bakalan
ampunin lu, kak” ujar deva
“ngapain
juga gw harus jagain dia” ujar ray
“udah.
Kenapa jadi berantem” ujar ify
“kamu
dev sama keke gimana” ujar ify
“oh
ya, dev. Maksudnya iqbaal ke kamu sekelompok sama pacar sendiri apa??? Lu sama
keke pacaran” ujar ray dan bertanya sama deva
“nggak
kok. Deva nggak pacaran” ujar deva mengelak
“dev,
udah deh jujur aja” ujar ify
“beneran
deh” ujar deva
“kak,
waktu di tenda perawatan aja waktu kak iqbaal sakit. Ozy liat kak deva sama kak
keke itu kayaknya romantis banget. Apalagi kak keke suka ngibur kakak trus
nenangin kakak. Kayaknya tuh romantis banget. Masa iya romantis begitu dibilang
nggak pacaran” ujar ozy
“oke....oke....gw
jujur. Gw sama keke udah pacaran” ujar deva
“jadi
lagu yang waktu itu lu persembahin untuk keke” ujar ray
“iya,
kak. Judulnya aja aitakatta yang artinya ingin bertemu” ujar deva
“iya
deh” ujar ray
“udah
dari kapan lu pacaran sama keke, dev” ujar ify
“seminggu
sebelum kita pergi kesini. Gw beruntung banget punya sepupu kayak iqbaal. Dia
tahu yang nyomblangin gw sama keke” ujar deva
“udah
deh nggak usah bawa – bawa nama dia lagi. Enek gw dengernya” ujar ray
“ya
udah nggak usah di denger kenapa” ujar ify
“ah,
terserah kakak aja” ujar ray
“trus
lu gimana, biet sama acha” uja ify. Sebenarnya obiet udah tidur dari tadi tapi
pada nggak sadar
“biet”
panggil ray lalu menengok ke arah belakang
“jiah...ni
anak udah langsung molor aja. Dasar kebo” keluh ray
“udahlah,
ray. Kecapekan kali si obiet” ujar ify
“kamu
liv sama bastian gimana” ujar ify
“aneh
orangnya” ujar olivia
“tadi
kakak liat kamu manja – manjaan sama dia” ujar ify
“apaan
sih, kak. Nggak” ujar olivia
“kak
ray cemburu tuh” ujar deva
“apaan
sih, deva. Gw kaga cemburu” ujar ray
“kalau
nggak cemburu kok merah sih pipinya, kak” ujar deva
“deva....”
geram ray
“iya...iya...piss,
kak” ujar deva
“udah
pada tidur gih. Udah jam 10 nih. Gw sama olivia ke kamar dulu, ya. Mau tidur.
Kasian si nova juga udah tidur. Yuk, liv” ujar ify
“iya,
kak” ujar deva
“jangan
lupa sebelum tidur do’a sesuai kepercayaan masing – masing, ya” ujar ify
“iya
kak ify yang bawel” ujar deva
“enak
aja, lu. Udah di kasih tahu juga” ujar ify
“iya.
Sono gih” ujar ray
“ya
udah kakak balik dulu” ujar ify
Pagi pun menjelang. Dan jam telah
menunjukkan pukul 8 pagi. Panitia pun
mengumpulkan mereka semua setelah sarapan.
“baik,
semuanya permainan akan segera di mulai. Di permainan yang kali kalian hanya
akan mengukur kekompakkan kalian. Jadi disinilah kalian dituntut untuk menyusun
kekompakan kalian agar lebih matang. Karna nanti di permainan yang terakhir kalian
benar – benar harus memiliki rasa
percaya dengan teman sekelompok kalian
masing - masing, karna kalian akan dilepas untuk melakukan sesuatu.
Disetiap permainan, kalian harus kumpulkan banyak – banyak bendera, karna bendera itu akan membantu kalian dalam perjalan malam nanti. Kalian paham” ujar kakak panitia
Disetiap permainan, kalian harus kumpulkan banyak – banyak bendera, karna bendera itu akan membantu kalian dalam perjalan malam nanti. Kalian paham” ujar kakak panitia
“pa,
kita harus mengikuti perlombaan itu secra berurutan ato gmna pa???” tanya ray
“begini
anak – anak. Untuk sekarang ini kalian boleh pilih permainan 1 atau permainan 2
dulu yang akan kalian ikuti. Tapi permainan ke 3 dan ke 4 kalian harus
melakukannya secara bersamaan. Oke. Sekarang kalian boleh mencari permainannya
dengan menyusur jalan dari kanan atau kiri. Kalian boleh pilih salah satu dari
kedua jalan itu. Kalian paham.” Ujar kakak panitia.
“paham,
kak” ujar semuanya
Mereka semua pun berpencar. Kelompok
1, 2, 3, dan 4 ke arah kiri, sedangkan kelompok 5, 6, dan 7 ke arah kanan.
Permainan pertama yang harus di lalui adalah jembatan angker. Mereka harus
mengumpulkan bendera sebanyak – banyaknya. Di tantangan yang pertama mereka
harus meniti / melewati tali dan tidak boleh sampai jatuh. Dan tantangan yang
kedua adalah melewati sungai berlumpur dengan menggunakan hanya 3 balok kayu.
Jika mereka tidak hati – hati mereka akan jatuh dan bermandikan lumpur.
*Kelompok
1*Kelompok Beruang*Kiki-Ozy*
“ah,
melewati tali mah gampang. Aku biasa kayak gini sama anak – anak di desa” ujar
kiki
“beneran,
bang. Bisa nih” ujar ozy.
“tenang,
zy. Abang duluan, ya.” Ujar kiki. Kiki pun mulai melewati tali itu pelan – pelan
tapi pasti. Akhirnya dia nyampe juga.
“sekarang
giliran kamu, zy” ujar kiki
“ah...ah..bang,
takut” ujar ozy ketakutan
“pelan
– pelan, zy..” ujar kiki. Ozy pun mulai melanjutkan permainannya.
“bang
kiki...” teriak ozy
“sedikit
lagi, zy” ujar kiki. Dan ozy pun berhasil melewatinya.
“berhasil,
bang. Makasih ya, bang” ujar ozy
“nah,
kan bisa. Apa abang bilang” ujar kiki. Ozy pun tersenyum.
“nah,
kelompok beruang cepat ke tantangan ke dua. Disana sudah banyak bendera.
Terserah kalian mau ngambil bendera berapa. Sebisa kalian aja kalian mengambil
bendera itu” ujar kakak panitia
“keseimbangan,
ya” ujar kiki ketika mereka sudah berada di tempat tantangan kedua berada
“kita
harus bisa, bang” ujar ozy
Kiki dan ozy pun berusaha untuk
melewati tantangan yang kedua itu. Lama sekali mereka melakukannya akhirnya
mereka pun berhasil melewati tantangan yang ke dua. Dan mereka pun mendapatkan
bendera yang lumayan banyak.
#Bersambung#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar